Home » » Metode Ceramah

Metode Ceramah

Written By Aflach Perdana Putra on Kamis, 13 Mei 2010 | 06.41

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI memiliki fungsi yang penting dalam memberikan pondasi yang kuat dan dalam bagi siswa guna membentuk suatu konstruksi individu yang berakhlaq al-karimah di masa-masa mendatang (Ma’arif, 2003 : 12). Di masa yang akan datang, suatu konstruksi individu yang berakhlaq al-karimah (mempunyai budi pekerti yang luhur) berperan besar dalam proses pembangunan bangsa dan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat di mana pun dirinya akan berdomisili. Proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab bersandar pada kurikulum pembelajaran dan pengajaran Agama Islam yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Lingkungan oleh Departemen Agama.
Proses pembelajaran bidang studi bahasa Arab adalah tidak bisa dilepaskan dari Kehidupan Agama Islam itu sendiri yang memberikan ajaran bagi umat manusia pemeluknya untuk mengedepankan dan mengutamakan kegiatan belajar. Dalam kepercayaan agama Islam, Allah Azza Wa Jalla akan meninggikan derajat manusia di mata manusia yang lain dan mata Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa dan berilmu. Kedudukan orang yang memiliki ilmu sebanding dengan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, sesungguhnya belajar itu adalah bagian dari bentuk ibadah, dan satu barisan dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah Azza Wa Jalla. Allah hu Akbar, Allah Maha Besar. Sesungguhnya, orang yang sedang atau tengah menempuh pendidikan atau belajar, apabila ia mendapatkan musibah dan seandainya kematian datang padanya; sungguh kematiannya adalah kematian bagi orang-orang yang gugur di jalan Allah Azza Wa Jalla. Dengan izin Allah SWT, orang yang meninggal dalam upaya atau tengah dalam kegiatan mencari ilmu maka dirinya akan mati dalam keadaan syahid; sebagai syuhada.
Proses pembelajaran Bahasa Arab memberikan kontribusinya yang besar guna membentuk siswa yang mempunyai budi pekerti yang luhur. Akan tetapi, realitas di lapangan ternyata menunjukkan kenyataan yang tidak jauh berbeda dengan proses pembelajaran di bidang studi yang lain yakni juga menemui kendala-kendala dan hambatan. Proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI juga menemui kendala dan hambatan yang dapat berkembang menjadi problematika tersendiri yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab itu sendiri. Kendala dan hambatan yang sering kali muncul dalam proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI di antaranya, meliputi :
(i) Rendahnya motivasi belajar siswa
(ii) Kurangnya perhatian dan pengawasan dari guru
(iii) Minimnya variasi proses pembelajaran dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam
(iv) Menurunnya kontrol orang tua pada aktivitas keagamaan siswa.
(v) Budaya yang berkembang di masyarakat yang seringkali mengenyampingkan pembelajaran pendidikan agama bagi anak-anaknya.
Berangkat pada realitas pengembangan dan proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI yang cukup memprihatinkan, guru pengajar bidang studi Bahasa Arab yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab yang penuh dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan penentuan hasil atau produk yang berupa keterampilan dan prestasi belajar siswa pasca proses pembelajaran pada tahapan eveluatif.
Apabila permasalahan tersebut tidak segera diambil tindakan penanggulangan oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan yang erat dan mempunyai kewenangan (policy) dalam menentukan kebijakan dan kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran maka niscaya siswa akan menemui kesukaran dan tertinggal dalam mengikuti proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab.
Lebih-lebih, pada siswa yang memang pada dasarnya mempunyai motivasi belajar yang rendah, mereka akan putus asa dan menjaga jarak dengan proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab. Sebuah realitas yang patut dicermati bersama.
Guru sebagai salah satu pihak yang mempunyai kewenangan (policy) dalam menentukan kebijakan pendidikan terutama dalam proses pembelajaran langsung di lapangan mempunyai tanggung jawab yang besar guna mengatasi permasalahan atau problematika ini. Guru dituntut mempunyai kemampuan dan kreativitas tersendiri dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab.
Guru juga hendaknya mempunyai ide-ide kreatif, inovatif, dan tepat sasaran dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya, baik secara profesional maupun moralitas. Bentuk kepercayaan orang tua murid dan wali murid untuk menyerahkan anaknya menjadi siswa dan anak didik guru di sekolah merupakan sebuah kepercayaan yang sangat tinggi dan harus dipertanggungjawabkan secara profesional, terlebih secara moral kepada diri sendiri, masyarakat, dan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Pada momentum seperti ini, peneliti merasa tepat dan mantap untuk mengetengahkan serta mendeskripsikan proses dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti kerjakan di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008. Karena dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti lakukan dengan target keterampilan hafalan mufrodat dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan ini peneliti berusaha mendeskripsikan upaya-upaya yang peneliti lakukan agar keterampilan siswa dalam menghafalkan mufrodat dapat mengikat. dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan ini dapat meningkat. Kegiatan penelitian ini memiliki judul penelitian yaitu :
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penggunaan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Kemampuan Hafalan Mufrodat dalam Bidang Studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding”.


1.2 Rumusan Masalah
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 ini berjalan dalam kerangka pemikiran untuk memberikan sebuah deskripsi jawaban terhadap rumusan masalah seperti di bawah ini :
(1) Bagaimanakah meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan ?.
(2) Bagaimanakah usaha peningkatan kemampuan hafalan mufrodat siswa pada bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan menunjukkan hasil yang memuaskan ?.

1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang langkah meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan strategi pembelajaran metode diskusi di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008.
Sedangkan, secara khusus, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman dan penguasaan materi pelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab, khususnya pada keterampilan menghafalkan mufrodat pada siswa di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menggunakan strategi pembelajaran metode ceramah dan penugasan dalam bidang studi Bahasa Arab, khususnya pada kemampuan menghafalkan mufrodat dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
3. Peningkatan profesionalisme guru dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008.
4. Peningkatan profesionalisme guru dalam menggunakan metode ceramah dan penugasan guna pengelolaan proses pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab khususnya peningkatan pemahaman materi rukun Islam pada siswa Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini meliputi :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Meningkatkan kemampuan dalam menyusun rancangan penelitian dan pengajaran (RP) dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan pada kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam bidang studi Bahasa Arab, yang mengacu pada peningkatan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa Kelas IV di Madarash Ibtidaiyah (MI).
b. Bagi Siswa
Meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa Kelas IV MI dalam bidang studi Bahasa Arab sebagai salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang telah dilakukan bersama antara guru dan siswanya.
Meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV MI dalam bidang studi Bahasa Arab serta pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran siswa pada kemampuan hafalan mufrodat dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
c. Bagi Rekan Se-Profesi
Sebagai salah satu inovasi penggunaan metode ceramah dan penugasan dalam upaya meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab pada siswa Kelas IV MI yang dapat diaplikasikan secara tepat guna dan berhasil guna di sekolah masing-masing.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu inovasi penggunaan metode ceramah dan penugasan dalam rangka meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa pada bidang studi Bahasa Arab yang bisa diterapkan pada siswa kelas IV di MI (Madarasah Ibtidaiyah).

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini dibatasi dalam sebuah ruang lingkup sebagai berikut :
1. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab ini dilaksanakan di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Kegiatan pembelajaran difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan menghafalkan mufrodat pada siswa Kelas IV MI pada bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
3. Di sisi lain, juga meningkatkan pemahaman, penguasaan, dan prestasi pembelajaran berkaitan dengan materi pembelajaran mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab yang diberikan pada siswa Kelas IV di MI.
4. Kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab ini difokuskan pada upaya terkoordinasi dan sistematis yang mengacu pada penumbuhkembangan iklim kegiatan pembelajaran yang kondusif yang menyenangkan bagi siswa dan guru. Harapannya, adalah mutlak agar ketercapaian prestasi pembelajaran seperti yang diinginkan oleh semua pihak dapat terwujud.

1.6 Asumsi Dasar
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini berjalan dalam sebuah kerangka asumsi penelitian yang mendasar seperti berikut ini :
1. Siswa Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 cenderung mempunyai tingkat kemampuan menghafalkan mufrodat yang relatif kurang sehingga berpengaruh pada kelancaran dan hasil yang diraih dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab.
2. Guru pengajar dan guru kelas relatif belum memiliki kreativitas dalam penumbuh kembangan kemampuan hafalan mufrodat siswa pada bidang studi Bahasa Arab dan menggunakan beragam teknik pendekatan atau strategi pembelajaran yang inovatif dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM).
3. Peningkatan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa dalam pembelajaran bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan pada siswa merupakan sebuah upaya yang tepat sasaran guna membantu dan membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

1.7 Batasan Istilah
Penafsiran yang tidak tepat dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 dapat dihindari dan diminimalisasi dengan menyajikan batasan istilah-istilah yang menjadi kata kunci.
Istilah-istilah yang dimaksud dalam Kegiatan Penelitian Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini adalah meliputi :
1. Kemampuan hafalan mufrodat adalah suatu bentuk keterampilan menghafalkan mufrodat dengan menggunakan pelafadzan yang baik dan benar berdasarkan kaidah-kaidah ilmu tajwid.
2. Bidang studi Bahasa Arab adalah bidang studi yang menggunakan materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum pengajaran bidang studi Bahasa Arab.
3. Metode ceramah dan penugasan merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan kaidah-kaidah prosedural pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan ceramah sebagai metode penyampaian materi pembelajaran kepada siswa dan metode penugasan yang berfungsi sebagai piranti pengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan dalam bentuk-bentuk kemampuan dan keterampilan praktis, merujuk pada kompetensi dalam materi pembelajaran, secara efektif.
4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan suatu pendekatan untuk memperbaiki proses dan hasil pendidikan melalui perubahan, dengan memotivasi agar mencermati Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terjadi menjadi tanggung jawabnya masing-masing, agar bersedia mengkritisi praktek mengajarnya itu dan merubahnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Pembelajaran Bidang Studi Bahasa Arab
Proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab tidak dilepaskan dari karakteristik Agama Islam itu sendiri yang memberikan ajaran bagi umat pemeluknya untuk mengedepankan dan mengutamakan kegiatan belajar. Dalam kepercayaan agama Islam, Allah Azza Wa Jalla akan meninggikan derajat manusia di mata manusia lain dan di mata Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa dan berilmu.
Kedudukan orang yang memiliki ilmu sebanding dengan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, sesungguhnya belajar itu adalah bagian dari bentuk ibadah, dan satu barisan dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah Azza Wa Jalla. Allah Akbar, Allah Maha Besar.
Sesungguhnya, orang yang sedang atau menempuh pendidikan atau belajar, apabila ia mendapatkan musibah dan seandainya kematian datang padanya; sungguh kematiannya adalah kematian bagi orang-orang yang gugur di jalan Allah Azza Wa Jalla. Dengan izin Allah SWT, orang yang meninggal dalam upaya atau di tengah kegiatan mencari ilmu maka dirinya akan mati dalam keadaan syahid; sebagai syuhada.
Proses pembelajaran Bahasa Arab memberikan kontribusi yang besar guna membentuk siswa yang mempunyai budi pekerti yang luhur. Akan tetapi realitas di lapangan ternyata menunjukkan kenyataan yang tidak jauh berbeda dengan proses pembelajaran di bidang studi banding yang lain yakni juga menemui kendala-kendala dan hambatan. Proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI juga menemui kendala dan hambatan yang dapat berkembang menjadi problematika tersendiri yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab itu sendiri. Kendala dan hambatan yang seringkali muncul dalam proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI diantaranya, meliputi :

a) Rendahnya motivasi belajar siswa.
b) Kurangnya perhatian dan pengawasan dari guru.
c) Minimnya variasi proses pembelajaran dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.
d) Menurunnya kontrol orang tua pada aktivitas keagamaan siswa.
e) Budaya yang berkembang di masyarakat yang seringkali mengesampingkan pembelajaran pendidikan agama bagi anak-anaknya.
Berangkat dari realitas pengembangan dan proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab di MI yang cukup memprihatinkan, guru pengajar studi Bahasa Arab yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab yang penuh dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan penentuan hasil atau produk yang berupa keterampilan dan prestasi belajar siswa pasca proses pembelajaran pada tahapan evaluatif. Apabila permasalahan tersebut tidak segera tidak segera diambil tindakan penanggulangan oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan yang erat dan mempunyai kewenangan (policy) dalam menentukan kebijakan dan kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran maka niscaya siswa akan menemui kesukaran dan tertinggal dalam mengikuti proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab. Lebih-lebih, pada siswa yang memang pada dasarnya mempunyai motivasi pembelajaran bidang studi Bahasa Arab. Sebuah realitas yang patut dicermati bersama.
Guru sebagai salah satu pihak yang mempunyai kewenangan (policy) dalam menentukan kebijakan pendidikan terutama dalam proses pembelajaran langsung di lapangan mempunyai tanggung jawab yang besar gua mengatasi permasalahan atau problematika ini. Guru dituntut mempunyai kemampuan dan kreativitas tersendiri dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab.
Guru pengajar bidang studi Bahasa Arab harus bisa melakukan sebuah upaya pendekatan yang reflektif, mengingat bidang studi Bahasa Arab sangat dekat dengan pengertian kebenaran, sesuatu yang disepakati bersama sebagai sesuatu yang benar dan salah; sesuatu yang baik dan tidak. Pendekatan reflektif membantu siswa lebih memahami isi dan pesan dalam materi pembelajaran bidang studi Bahasa Arab secara mendalam dan tidak berhenti pada hal-hal yang bersifat fisik (syari’at) semata, lebih lanjut lagi akan menyentuh ranah hakekat dari materi Agama Islam itu sendiri.
Guru juga hendaknya mempunyai ide-ide yang kreatif, inovatif, dan tepat sasaran dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya, baik secara profesional maupun moralitas. Bentuk kepercayaan orang tua murid dan wali murid untuk menyerahkan anaknya menjadi siswa dan anak didik guru di sekolah merupakan sebuah kepercayaan yang sangat tinggi dan harus dipertanggungjawabkan secara profesional, terlebih moral kepada diri sendiri, masyarakat, dan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Dalam upaya menuju ke arah peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa, guru hendaknya mengembangkan sebuah strategi pembelajaran yang mengenai sasaran, berdaya guna dan berhasil guna, serta dapat memberikan persepsi baru bahwa bidang studi Bahasa Arab akan memberikan arahan yang jelas dan benar dalam aktivitas beragama dan bermasyarakat sehari-hari dalam lingkungan masyarakat.
Sejalan dengan kerangka berfikir seperti di atas, guru hendaknya mampu secara reflektif memberikan penyadaran (katarsis) kepada siswa bahwa pada dasarnya bidang studi Bahasa Arab yang dalam proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian arahan yang jelas dan benar dalam aktivitas beragama dan bermasyarakat sehari-hari dalam lingkungan bermasyarakat di sekitarnya tidaklah berbeda jauh dengan bidang studi dan disiplin ilmu yang lain. Apabila siswa yang bersangkutan mempunyai motivasi yang rendah dalam proses pembelajarannya maka dirinya akan terus menerus menemui kesukaran dan tertinggal jauh dalam penguasaan materi pembelajaran bidang studi Bahasa Arab ini.

2.2 Kemampuan Hafalan Mufrodat
Kemampuan hafalan mufrodat pada siswa merupakan salah satu bentuk keterampilan dasar yang menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab. Keterampilan yang mencakup kemampuan dasar siswa dalam pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab. Tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab tersebut memiliki pengaruh yang besar dan berimplementasi langsung pada prestasi belajar siswa. Suatu bentuk atau proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sering menemui kendala dan hambatan yang dapat berkembang menjadi sebuah problematika pembelajaran yang besar dapat mempengaruhi tingkat ketercapaian prestasi belajar siswa pasca proses pembelajaran.
Upaya-upaya untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang baik berimplementasi langsung pada upaya secara terus menerus dan menyeluruh pada peningkatan keterampilan dan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa; merupakan sebuah usaha yang dilakukan antara beberapa pihak yang terkait dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan, seperti guru, orang tua siswa (wali murid), dan pihak-pihak yang lainnya (Suryaman, 1990:12).
Usaha peningkatan keterampilan dan prestasi belajar siswa tidak bisa dibebankan pada satu pihak semata. Usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan keterampilan dan prestasi belajar siswa hendaknya dilakukan secara bersama-sama, koordinatif, dan berkesinambungan; tidak terputus pada satu tahapan proses pembelajaran saja. Hal ini akan secara prinsipil mampu mengurangi kemunculan kendala dan hambatan yang dapat berkembang menjadi problematika tersendiri, yang dapat menyulitkan dan menyurutkan usaha untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
Selain berhadapan dengan faktor guru dan lingkungan yang melatar belakangi siswa yang kurang memberikan dukungan serta minimnya fasilitas pendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). Usaha meningkatkan keterampilan dan prestasi belajar siswa dalam bidang studi Bahasa Arab juga berhadapan dengan faktor siswa itu sendiri.
Rendahnya motivasi belajar pada siswa di sekolah MI menciptakan permasalahan tersendiri yang membuat banyak pihak, terutama guru sebagai institusi pertama yang berhadapan langsung dengan situasi dan kondisi tersebut. Pengaruh media elektronik; maupun media massa lainnya dan lingkungan yang kurang kondusif pada aktivitas-aktivitas keagamaan dan relijius memposisikan siswa di MI pada situasi dan kondisi yang kurang sehat bagi perkembangan kehidupan beragamanya, dampaknya secara luas dapat dicermati pada penurunan kegiatan keagamaan di sekolah-sekolah.

2.3 Metode Ceramah dan Penugasan
Metode ceramah; merupakan suatu metode pendekatan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam operasional matematika yang menitikberatkan kegiatan pada penyampaian material pembelajaran yang dikemas dalam uraian dan penjelasan secara runtut, sistematis, jelas dan sederhana. Sedangkan, metode ceramah dan penugasan merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan ceramah sebagai metode penyampaian materi pembelajaran kepada siswa dan metode penugasan yang berfungsi sebagai piranti pengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan dalam bentuk-bentuk kemampuan dan keterampilan praksis, merujuk pada kompetensi dalam materi pembelajaran, secara evaluatif.
Gardner dan Amstrong (dalam Akbar, 2002 : 88) mengatakan bahwa ada delapan kecerdasan yang dimiliki setiap manusia yang disebut dengan multiple intelligences (kecerdasan majemuk), yang meliputi :
a. Kecerdasan linguistic; kemampuan menggunakan kosa kata dalam kalimat yang efektif baik lisan maupun tertulis;
b. Kecerdasan matematis-logis; kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar;
c. Kecerdasan spasial; kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual-spasial, dan mengorientasikan diri secara matrik spasial;
d. Kecerdasan kinetis-jasmani; keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan, keterampilan tangan untuk menciptkan dan mengubah sesuatu;
e. Kecerdasan musikal; kemampuan menangani bentuk-bentuk musical dengan cara mempersepsi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikannya;
f. Kecerdasan inter-personal; kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain;
g. Kecerdasan intra-personal; kemampuan memahami diri secara akurat, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperament, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri secara proporsional;

2.4 Indikasi Keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Indikator tingkat keberhasilan yang menunjukkan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab yang terimplementasikan pada peningkatan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan yang terangkum dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kemampuan Hafalan Mufrodat Pada Siswa
Peningkatan kemampuan hafalan mufrodat pada siswa secara kualitas terlihat dalam kemampuan mengingat dan melafadzkan huruf ayat-ayat dalam kumpulan yang disebut sebagai mufrodat sesuai dengan kaidah-kaidah dalam ilmu tajwid dengan cepat dan tepat pada proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab.
Tingkat kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan aktivitas menghafalkan mufrodat memudahkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran bidang studi Bahasa Arab. Hal ini memberikan gambaran yang konkret pada peningkatan kemampuan yang berimplementasi pada prestasi belajar siswa dalam bidang studi Bahasa Arab
2. Tingkat Efisiensi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Efisiensi proses interaksi antara siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab yang berpusat pada kemampuan menghafalkan mufrodat pada siswa yang ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi interaksi pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab itu sendiri.

BAB III
METODE PENELITIAN


Kegiatan penelitian ini secara prosedural mempergunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penggunaan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 ini didasari oleh realitas bahwa guru sebagai lembaga profesi dituntut untuk selalu mempunyai kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman, karena perubahan struktur sosial-masyarakat berdampak langsung pada perilaku siswa di sekolah dan keaktifannya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab.

3.1 Rancangan Penelitian
Secara prinsipil, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai tujuan yakni pengembangan format keterampilan-keterampilan baru atau suatu metode pendekatan yang baru guna memecahkan berbagai permasalahan (Problem Solving) yang ada dan berkembang di kelas selama kegiatan belajar mengajar (KBM); yang berpengaruh pada hasil prestasi belajar siswa melalui aplikasi secara prosedural penelitian dan evaluasi secara langsung di lingkungan profesi pendidikan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah pengkajian yang dilakukan terhadap permasalahan yang relatif sederhana dalam ruang lingkup yang sempit; yang memiliki hubungan dan keterkaitan dengan pola perilaku individu atau kelompok orang (group) di suatu lingkungan tertentu secara kausalitas. Penelitian peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode menghafal, pada prinsipnya, juga secara jelas mempergunakan aturan-aturan prosedural dan sistematis rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada umumnya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini juga diikuti dengan aktivitas-aktivitas pengkajian yang cermat dan teliti terhadap suatu strategi pendekatan tertentu dan mengkaji hingga sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh strategi pendekatan tersebut terhadap pola perilaku objek yang sedang diteliti secara terperinci dan holistic (Joyohadikusumo. 2001 : 20). Tingkat perubahan yang terjadi secara menyeluruh pada objek penelitian ini akan menjadi masukan data tersendiri yang pada proses selanjutnya akan dihubungkan dengan variabel penelitian yang berupa strategi pendekatan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memberikan upaya kritis peneliti terhadap objek penelitian; termasuk diri peneliti tersebut. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru juga berperan sebagai praktisi, merupakan sebuah elemen bagian dari instrumen penelitian.
Secara prinsipil, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki proses dan hasil pendidikan melalui perubahan, dengan motivasi guru agar mencermati kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing, agar bersedia mengkritisi praktek mengajarnya itu dan merubahnya. (Wibawa, 2003 : 56) mengatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai makna sadar dan reflektif dan kritis terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM), dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap perubahan dan perbaikan mutu serta kualitas proses pembelajaran, baik yang bersifat evolusi maupun revolusi.
Pada awalnya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan untuk mencari pemecahan dari masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kenakalan remaja, maupun anak jalanan, yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan suatu kajian terhadap permasalahan tersebut secara sistematis. Hasil kajian dijadikan suatu formula untuk mengatasi permasalahan tersebut (Suriah, 2003 : 43).
Dalam proses realisasi dari perencanaan, dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai materi refleksi atas apa yang terjadi di lapangan. Hasil dari refleksi kemudian menjadi landasan upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan ini dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai kualitas suatu tingkat keberhasilan tertentu dapat diwujudkan.
Secara rinci, tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peningkatan pemahaman materi rukun Islam melalui penerapan metode diskusi dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding Tahun Pelajaran 2007/2008 dapat dicermati di bawah ini, yang meliputi :
(1) Siklus Pertama;
(i) Pemberian apersepsi.
(ii) Penyampaian materi mufrodat.
(iii) Guru memberikan penugasan pertama.
(iv) Evaluasi pertama.
(2) Siklus Kedua
(i) Guru memberikan pengajaran remedial.
(ii) Guru memberikan penugasan kedua.
(iii) Evaluasi kedua.

3.2 Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 ini dilaksanakan di Kelas IV MI Bustanul Ulum Nglele Sumobito Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2007/2008.
Tempat penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang Bahasa Arab di Kelas IV MI Bustanul Ulum Nglele Sumobito ini dipilih oleh peneliti berdasarkan pada pertimbangan bahwa :
a. Siswa di kelas tersebut tingkat kemampuannya dalam menghafalkan mufrodat relatif rendah;
b. Kondisi prestasi belajar siswa di kelas tersebut dalam mata pelajaran bidang studi Bahasa Arab juga relatif rendah sehingga perlu diambil tindakan pembelajaran yang nyata;
c. Peneliti merupakan salah seorang pengajar dan bertanggung jawab penuh pada sekolah tersebut sehingga merasa mempunyai tanggung jawab secara moral.

3.3 Instrumen Penelitian
Dalam sebuah kegiatan penelitian, instrumen penelitian menempati posisi yang sangat penting dalam menunjang validitas hasil dari penelitian itu sendiri. Data yang valid (dapat dibuktikan kebenarannya) akan menjamin prosentase yang besar dalam validitas hasil penelitian.
Instrumen utama penelitian tindakan kelas (PTK) adalah peneliti itu sendiri, peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah guru merupakan orang atau elemen yang memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan pihak-pihak yang lain karena data kondisi dari objek penelitian yakni siswa adalah guru. Seluruh realitas data dan bagaimana upaya-upaya menyikapi dan menganalisisnya. Untuk mendukung dan melengkapi instrumen utama digunakanlah instrumen penunjang. Instrumen penunjang tersebut meliputi : (i) pedoman observasi; (ii) catatan lapangan; (iii) dokumentasi; dan (iv) foto.

3.4 Proses Analisis Data
Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan beberapa kelompok siswa dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif. Rofiudin dan Sukoco (2002 : 12) mengatakan bahwa data utama yang dianalisis adalah data verbal dari peneliti sendiri, yang berupa gambaran terperinci proses dan hasil belajar siswa.
Sedangkan, data penunjang meliputi data dari hasil observasi, dan catatan lapangan. Langkah-langkah analisis data adalah mengkaji data yang terkumpul secara keseluruhan dari semua instrumen, mereduksi data dan menyimpulkan serta memverifikasinya kembali. Tindakan verifikasi mutlak diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terakhir pada data yang telah ada melalui sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan, misalnya buku penunjang teori, data siswa, dan informasi serta tanggapan dari teman sejawat yang berkolaborasi mendukung kegiatan penelitian ini.
Analisis data penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa pedoman yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam penganalisisan data hasil proses belajar siswa. Lebih lanjut tentang hal-hal yang bisa dan dapat digunakan sebagai indikator dan mengindikasikan tingkat keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan metode diskusi dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008.
Proses penganalisisan data dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008. ini dilakukan dengan berpedoman pada beberapa kriteria keberhasilan proses pembelajaran. Pedoman analisis proses pembelajaran bidang studi Bahasa Arab dengan sasaran peningkatan keterampilan siswa dalam hafalan mufrodat dengan menggunakan tabel 3.1 berikut ini.


Tabel 3.1 Pedoman Analisis Proses Belajar Siswa
Nama : …………………………
No. Absen : …………………………

No
Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa dalam KBM Prosentase Keaktifan Siswa dalam KBM
Ya Tidak
1. Siklus Pertama;
Penyampaian Apersepsi
Penyampaian materi pembelajaran
Penguasaan pertama
Evaluasi pertama
2. Siklus Kedua;
Pengajaran Remedial
Penugasan Kedua
Evaluasi Kedua
Simpulan reflektif

Kegiatan penganalisan data dan penyimpulan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 ini ditentukan dengan standar prosentase keberhasilan penelitian sebagai berikut :
1. Keterampilan siswa secara individual yang dinilai dari produk kegiatan menghafalkan pada siklus pertama dan siklus kedua dan pengamatan selama kegiatan pembelajaran sepanjang siklus berlangsung adalah sekurang-kurangnya mendapatkan nilai 65 atau pencapaian nilai dari rata-rata sekurang - kurangnya 85 atau persentase pencapaian rata-rata 85 %.
2. Persentase keterlibatan aktif siswa dalam prosedur pembelajaran secara individual yang berlangsung sepanjang siklus, baik siklus pertama, kedua dan ketiga adalah sekurang-kurangnya 65 % atau persentase keberhasilan pencapaian dari masing-masing siswa rata-rata sekurang-kurangnya 85%
3. Persentase kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan secara individual sekurang-kurangnya 65 % atau persentase keberhasilan pencapaian dari masing-masing siswa rata-rata sekurang-kurangnya 85 %.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN


4.1 Hasil Penelitian
Setelah melalui serangkaian tahapan proses penelitian, didapatkan seperangkat data yang dapat dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008.
Berdasarkan pada kurikulum 2004 tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008. Ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh guru pengajar bidang studi Bahasa Arab untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam hafalan mufrodat dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan secara optimal Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008. Sedangkan, secara khusus, kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini memiliki tujuan sebagai berikut :
a) Meningkatkan kemampuan siswa dalam hafalan mufrodat pada materi pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab;
b) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi Bahasa Arab;
c) Meningkatkan profesionalisme guru dalam membimbing dan meningkatkan keterampilan siswa dalam hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.
Berikut ini, rincian tahapan-tahapan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab yang terangkum dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini pada masing-masing siklus pembelajaran. Tahapan-tahapan pembelajaran tersebut meliputi :
(1) Siklus Pertama
Pada siklus pertama, pertemuan pertama, pada tahap awal pembelajaran, guru memberikan sosialisasi awal mengenai bentuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang akan dilalui oleh siswa dan guru satu jam pelajaran berikutnya. Pada tahapan ini, guru hendaknya memberikan motivasi atau dorongan serta stimulant agar siswa mampu berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tertarik untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya pada materi pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab melalui metode ceramah dan penugasan.
Pada tahapan kedua, guru memberikan uraian materi pembelajaran mufrodat dengan jelas, mudah dipahami, menarik, dan tepat sasaran. Penyampaian uraian materi pembelajaran ini hendaknya dapat dipahami betul oleh siswa. Untuk mengetahui pemahaman siswa di dalam kelas secara umum, guru mengajak siswa secara bersama-sama membacakan ayat tersebut dengan pelafadzan yang baik dan benar. Pengucapan dan pembacaan mufrodat dalam tersebut yang kurang tepat dapat dibenahi pada tahapan ini.
Pada tahapan ketiga, guru memberikan sedikit waktu bagi siswa untuk belajar sendiri sejenak dan kemudian dilanjutkan dengan penugasan pertama yaitu mempersilahkan siswa maju ke depan secara berkelompok dan membawakan secara mufrodat tersebut di depan kelas tanpa teks.
Pada tahap keempat, guru melakukan penilaian secara evaluatif aktivitas siswa ketika membawakan secara lisan mufrodat di depan kelas. Aktivitas penilaian juga dilakukan dengan melakukan koreksi pada pengucapan lafadz surat yang kurang tepat.
Pasca kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru ini, guru juga memberikan simpulkan untuk kegiatan pada siklus pertama ini. Bagian-bagian keterampilan hafalan mufrodat yang terlihat belum dikuasai siswa secara memadai, diulas kembali dan ditekankan pada siswa untuk dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan pembelajaran dalam siklus pertama dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini, dapat dilihat secara rinci pada uraian di bawah ini :
(a) Tahapan Pertama;
Pada siklus pertama, pertemuan pertama, pada tahapan awal pembelajaran, guru memberikan sosialisasi awal mengenai bentuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang akan dilalui oleh siswa dan guru satu jam pelajaran berikutnya. Pada tahapan ini, guru hendaknya memberikan motivasi atau dorongan serta stimulant agar siswa mampu berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tertarik untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya pada materi pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab melalui metode ceramah dan penugasan.
(b) Tahapan Kedua;
Pada tahapan kedua guru memberikan uraian materi pembelajaran mufrodat dengan jelas, mudah dipahami, menarik, dan tepat sasaran. Penyampaian uraian materi pembelajaran ini hendaknya dapat dipahami betul oleh siswa. Untuk mengetahui pemahaman siswa di dalam kelas secara umum, guru mengajak siswa secara bersama-sama membacakan ayat tersebut dengan pelafadzan yang baik dan benar. Pengucapan dan pembacaan mufrodat tersebut yang kurang tepat dapat dibenahi pada tahapan ini.
(c) Tahap Ketiga;
Pada tahapan ketiga guru memberikan sedikit waktu bagi siswa untuk belajar sendiri sejenak dan kemudian dilanjutkan dengan penugasan pertama yaitu mempersilahkan siswa maju ke depan secara berkelompok dan membawakan secara mufrodat tersebut di depan kelas tanpa teks.
(d) Tahap Keempat;
Pada tahap keempat guru melakukan penilaian secara evaluatif aktivitas siswa ketika membawakan secara lisan mufrodat tersebut di depan kelas. Aktivitas penilaian juga dilakukan dengan melakukan koreksi pada pengucapan lafadz surat yang kurang tepat. Pasca kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru ini, guru juga memberikan simpulkan untuk kegiatan pada siklus pertama ini. Bagian-bagian keterampilan hafalan mufrodat yang terlihat belum dikuasai siswa secara memadai, diulas kembali dan ditekankan pada siswa untuk dipelajari dengan sungguh-sungguh.
(2) Siklus Kedua
Pada siklus kedua, pertemuan kedua, pada tahapan awal ini, guru memberikan pembelajaran remedial dengan sasaran siswa yang menunjukkan kemampuan, dan pemahaman yang terlihat kurang atau tertinggal dalam proses pembelajaran pada siklus sebelumnya. Pembelajaran remedial ini akan membantu siswa yang tertinggal atau kurang memahami dan menguasai materi pembelajaran cahaya dan penglihatan dengan baik. Pembelajaran remedial relatif diperlukan untuk modal menuju ke tahapan berikutnya yang membutuhkan kemampuan pemahaman dan penguasaan pada materi pembelajaran secara lebih mendalam.
Pada tahapan kedua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan kelas dan melakukan kegiatan membawakan dengan lafadz yang baik dan benar mufrodat. Sama dengan kegiatan pada penugasan pertama di siklus pertama, guru juga melakukan koreksi apabila ditemukan pengucapan atau pembacaan yang kurang tepat pada siswa ketika membawakan mufrodat tersebut di depan kelas.
Pada tahapan ketiga, guru juga melakukan penilaian secara evaluatif dan kriteria-kriteria tertentu menunjukan indikasi keberhasilan proses pembelajaran meningkatkan hafalan mufrodat. Kriteria tersebut mencakup aspek pelafadzan masing-masing ayat dalam mufrodat.
Lebih lanjut, tentang tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus kedua dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini diuraikan dalam pola pembelajaran di bawah ini :
(a) Tahapan Pertama;
Pada siklus kedua, pertemuan kedua, pada tahapan awal ini, guru memberikan pembelajaran remedial dengan sasaran siswa yang menunjukkan kemampuan, dan pemahaman yang terlihat kurang atau tertinggal dalam proses pembelajaran pada siklus sebelumnya. Pembelajaran remedial ini akan membantu siswa yang tertinggal atau kurang memahami dan menguasai materi pembelajaran cahaya dan penglihatan dengan baik. Pembelajaran remedial relatif diperlukan untuk modal menuju ke tahapan berikutnya yang membutuhkan kemampuan pemahaman dan penguasaan pada materi pembelajaran secara lebih mendalam.
(b) Tahapan Kedua;
Pada tahapan kedua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan kelas dan melakukan kegiatan membawakan dengan lafadz yang baik dan benar tentang mufrodat. Sama dengan kegiatan pada penugasan pertama di siklus pertama, guru juga melakukan koreksi apabila ditemukan pengucapan atau pembacaan yang kurang tepat pada siswa ketika membawakan mufrodat tersebut di depan kelas.
(c) Tahapan Ketiga;
Pada tahapan ketiga, guru juga melakukan penilaian secara evaluatif dan kriteria-kriteria tertentu menunjukan indikasi keberhasilan proses pembelajaran meningkatkan hafalan surat-surat pendek. Kriteria tersebut mencakup aspek pelafadzan masing-masing ayat dalam mufrodat.

Berikut ini data yang menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan tersebut terlihat pada data analisis proses belajar siswa maupun data analisis nilai siswa yang dapat dicermati dalam tabel berikut ini.


Tabel 4.1 Data Analisa Proses Belajar Siswa (Siklus 1 & 2)

No Nama Siklus Pertama Siklus Kedua
(I) (II) (III) (IV) (V) (VI)
1 M. Safri Aldi M C B B A A C
2 Avivah Tuzzakiyah C C B B K C
3 Ella Rahmania A A C C C A
4 Erni Rahma Yuniati B K C B C C
5 Erna Dwi Septarini C C A B C K
6 M. Gusfinda B C C K B K
7 Handika Nuryanto B C K A A C
8 Shaidul Istighfar K B K B K C
9 Dia Ayu Novia Arini K B K C C A
10 Aimmatul Aliyah B A B B C C
11 Wenni Oktavia Rani C K C B C K
12 Tita Elisya Wibowo C K A K B K
13 Rika Nur Azizah C A A A A C
14 Roudhotul Hidayah A C C B K C
15 Qurrotul Aini A C C C C A
16 Putri Munazilla M C K A K B K
17 Nur Laili Sa’ada C A A A A C
18 Nadia Imroatul H B A B B C C
19 M. Afif Kurniawan A A A B A A
20 M. Afif Ardiansyah A A A B A A
21 M. Aditya Pratama B A A A A A
22 M. Ulinnuha C C C B B B

Keterangan :
Ragam kriteria penilaian pada siklus pertama adalah : (I) = menyimak penjelasan guru; (II) = mengerjakan latihan soal secara kelompok; dan (III) = evaluasi. Sedangkan pada siklus kedua adalah : (IV) = pembelajaran remedial; (V) = mengerjakan latihan soal secara individu; dan (VI) penyimpulan.
Penilaian diberikan dengan skor : K = 0, C = 1, B = 2, A = 3



Tabel 4.2 Data Analisis Nilai Belajar Siswa (Evaluasi I)


No
Nama Kriteria Penilaian (Skor K-C-B-A)
Pemahaman Materi
Pemahaman Materi
Peran Serta dalam Kelompok
1 M. Safri Aldi M C B B
2 Avivah Tuzzakiyah C C B
3 Ella Rahmania A A C
4 Erni Rahma Yuniati B K C
5 Erna Dwi Septarini C C A
6 M. Gusfinda B B B
7 Handika Nuryanto B C A
8 Shaidul Istighfar K C B
9 Dia Ayu Novia Arini C C C
10 Aimmatul Aliyah B A A
11 Wenni Oktavia Rani C C C
12 Tita Elisya Wibowo C C B
13 Rika Nur Azizah K K C
14 Roudhotul Hidayah A A A
15 Qurrotul Aini B A A
16 Putri Munazilla M C C C
17 Nur Laili Sa’ada C C B
18 Nadia Imroatul H K K C
19 M. Afif Kurniawan A A A
20 M. Afif Ardiansyah A A A
21 M. Aditya Pratama B A A
22 M. Ulinnuha C C C


Tabel 4.3 Data Analisis Nilai Siswa Secara Individu (Hasil Evaluasi 2)


No
Nama Kriteria Penilaian (Skor K-C-B-A)
Pemahaman Materi
Pemahaman Materi
Pengayaan Materi
1 M. Safri Aldi M C B B
2 Avivah Tuzzakiyah C C K
3 Ella Rahmania A C B
4 Erni Rahma Yuniati K K C
5 Erna Dwi Septarini B B A
6 M. Gusfinda B B B
7 Handika Nuryanto B C A
8 Shaidul Istighfar K C B
9 Dia Ayu Novia Arini C C C
10 Aimmatul Aliyah B A A
11 Wenni Oktavia Rani C C C
12 Tita Elisya Wibowo C C B
13 Rika Nur Azizah K K C
14 Roudhotul Hidayah A A A
15 Qurrotul Aini B A A
16 Putri Munazilla M C C C
17 Nur Laili Sa’ada C C B
18 Nadia Imroatul H K K C
19 M. Afif Kurniawan A A A
20 M. Afif Ardiansyah A A A
21 M. Aditya Pratama B A A
22 M. Ulinnuha C C C

4.2 Pembahasan
Kegiatan proses penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini menurut hemat peneliti telah tepat mengenai sasaran.
Pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sedikit banyak telah mampu meningkatkan dan menggairahkan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan baik. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan uraian penjelasan materi pembelajaran bidang studi Bahasa Arab. Ada motivasi yang tinggi dari dalam diri siswa untuk lebih memperhatikan uraian penjelasan dari guru pengajar bidang studi Bahasa Arab karena rasa keingintahuan yang untuk memahami lebih jauh tentang materi yang diuraikan oleh guru pengajar bidang studi Bahasa Arab. Kekhawatiran; : Apakah saya nanti bisa dengan tepat menghafal mufrodat yang harus bisa saya hafalkan dengan baik dan benar ? yang merupakan bagian dari materi dalam penugasan di setiap siklus ini memotivasi siswa untuk lebih sungguh-sungguh terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab dengan menggunakan ceramah dan penugasan ini.
Keaktifan dan kesungguhan siswa ini memiliki implementasi secara langsung pada kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa dalam penugasan kedua di Kelas IV MI Bustanul Ulum Nglele Sumobito jambang Tahun Pelajaran 2007/2008 secara garis besar telah mampu memahami dan menguasai materi mufrodat.
Pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa tersebut terdeskripsikan dengan jelas khususnya pada kemampuan dan keterampilan menghafal mufrodat tersebut dengan baik dan benar. Kemampuan dan keterampilan siswa Kelas IV MI Bustanul Ulum Nglele Sumobito jambang tahun pelajaran 2007/2008 untuk memahami dan menguasai dengan benar materi pembelajaran yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab ini mengisyaratkan bahwa secara umum siswa di kelas dan sekolah tersebut telah menunjukan peningkatan kemampuan dalam menghafalkan mufrodat secara memadai.
Bertolak pada realitas selama kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Bahasa Arab dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding tahun pelajaran 2007/2008 ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti telah mencapai tujuan seperti yang diharapkan.

BAB V
P E N U T U P

5.1 Simpulan
Sesuai dan sejalan dengan materi dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian, secara umum setelah melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini peneliti sampai pada suatu simpulan bahwa melalui penggunaan metode ceramah dan peny\ugasan sebagai salah satu dari sekian banyak ragam dan bentuk alternatif teknik pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Arab kemampuan hafalan mufrodat berimplementasi langsung pada hasil prestasi belajar siswa Kelas IV MI. Darussalam Semanding dan telah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Secara khusus, hasil penelitian tindakan kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini dapat disimpulkan :
1. Peningkatan kemampuan tampak pada peran serta aktif siswa pada tahapan siklus pembelajaran. Aktivitas-aktivitas siswa seperti (1) mendengarkan dengan sungguh-sungguh uraian materi pelajaran dari guru; (2) mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untk kegiatan menghafal; (3) menghafalkan mufrodat dengan baik dan benar; dan (4) melakukan evaluasi bersama untuk mendapatkan simpulan yang tepat dari kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan merupakan suatu bentuk peran serta aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
2. Peningkatan kemampuan dalam bidang studi Bahasa Arab juga terimplementasikan secara lengkap pada hasil yang nyata seperti kemampuan dan keterampilan menghafalkan mufrodat dengan baik dan benar.

5.2 Saran
Berpijak pada pengalaman singkat peneliti dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan metode ceramah dan penugasan untuk meningkatkan kemampuan hafalan mufrodat dalam bidang studi Bahasa Arab di Kelas IV MI. Darussalam Semanding pada tahun pelajaran 2007/2008 ini peneliti memiliki sedikit sumbangan kepada beberapa pihak, meliputi :
1. Kepada rekan-rekan yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta prestasi belajar siswanya, apabila situasi dan kondisi yang berkembang di sekolah atau lingkungan pendidikannya relatif mempunyai kesamaan dengan apa yang ada di sekolah peneliti, maka disarankan untuk menggunakan metode ini sebagai strategi pembelajaran.
2. Kepada sekolah dan jajaran pengelola kebijakan sekolah, disarankan agar dapat memberikan fasilitas dalam sosialisasi implementasi metode pembelajaran ini, sejalan dengan signifikansi hasil penelitian yang telah peneliti lakukan.
3. Kepada orang tua dan wali murid diharapkan mempunyai kepedulian yang tinggi dan pro aktif dengan proses pembelajaran yang sedang dilakukan sekolah.
4. Kepada siswa itu sendiri agar senantiasa tidak berhenti sampai pada tahapan pembelajaran ini apabila menginginkan kemampuan dan keterampilannya senantiasa terasah dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo.
Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha Press.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Bidang studi Bahasa Arab Sekolah Dasar. Jakarta : Puskur, Balitbang, Depdiknas.
Ma’arif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi Sistem Pendidikan De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Prianto, Ahmad Joko. 1995. Media Pembelajaran, Suatu Model Penunjang Prestasi Siswa. Dibacakan dalam Seminar Sehari Peran Media belajar : Aplikasi dan Kreativitas Guru Tanggal 02 Agustus 1995 di Malang.
Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta : Gunung Agung.
Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing.
Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : Angkasa.
Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Pendidikan.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUS AFLACH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger