Home » » Metode tanya Jawab

Metode tanya Jawab

Written By Aflach Perdana Putra on Kamis, 13 Mei 2010 | 06.51

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaa: apa, siapa, mengapa, bagaimana, dan seberapa baik tentang pembelajaran. Pertanyaan apa berkaitan dengan isi atau materi pembelajaran. Pertanyaan siapa berkaitan dengan guru dan siswa sebagai subjek dari kegiatan pembelajaran. Bagaiama kualifikasi, kompetensi, dan perilaku seorang guru yang lebihbaik. Bagaimana cara memotivasi siswa untuk belajar. Bagaimana guru membangkitkan partisipasi siswa sehingga dapat mengembangkan potensi individunya secara optimal. Pertanyaan mengapa berkaitan dengan penyebab/alasan dilakukannya proses pembelajaran. Pertanyaan bagaimana berkaitan dengan proses pembelajaran yang lebih baik. Bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa di masa kini dan masa mendatang. Bagaimana strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar lebih baik. Pertanyaan seberapa baik berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu sejauh mana guru mengajar dan siswa belajar. Seberapa mampu guru merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas dan mendapat umpan baliknya berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Upaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam perbaikan proses pembelajaran ini peranan guru sangat penting, yaitu menetapkan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran dapat ditentukan oleh guru dengan memperhatikan tujuan-tujuan materi pembelajaran. Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada keefektifan proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang salah satu metode pembelajaran, yaitu metode tanya jawab sebagai upaya mengaktifkan serta motivasi belajar fiqih bagi siswa keals VIII.A SMP Islam Kepung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya : Apakah penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar pada mata pelajaran fiqih bagi siswa kelas VIII.A SMP Islam Kepung?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui hubungan antara metode tanya jawab dengan keaktifan dan motivasi belajar pada mata pelajaran fiqih bagi siswa kelas VIII.A SMP Islam Kepung.

D. Hipotesis Tindakan
Metode tanya jawab dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar pada mata pelajaran fiqih bagi siswa kelas VIII.A SMP Islam Kepung.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Diharapkan seorang guru dapat mengembangkan berbagai metode pembelajaran, salah satunya metode tanya jawab, sebagai upaya mengaktifkan dan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa meningkatkan kemampuan bertanya sehingga keaktifan dan motivasi dalam pembelajaran meningkat
3. Bagi Sekolah
Sebagai kontribusi yang positif dalam menyiapkan anak didik yang berkualitas, serta menyiapkan mereka menjadi out-put yang mampu bersaing dengan siswa-siswa di sekolah lain dalam hal kemampuan intelektualnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Keaktifan
Keaktifan adalah kemampuan siswa dalam memberikan respon positif pada waktu guru mengajar di kelas. Guru harus mengusahakan siswa bisa aktif jasmani dan rohan. Keaktifan jasmani dan rohani tersebut meliputi:
1. Keaktifan panca indera
2. Keaktifan akal
3. Keaktifan ingatan
4. Keaktifan emosi
Adapun prinsip-prinsip mengaktifkan siswa dalam pelajaran adalah dengan membuat pelajaran menjadi menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan serta mengesankan bagi siswa. Di antara prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Prinsip motivasi; ialah daya ingat atau kemauan dalam diri seseorang untuk melakukan sesutu. Sedangkan motivasi adalah usaha membangkitkan motivasi-motivasi, sehingga menjadi suatu perbuatan guru perlu mengetahui motivasi yang terdapat pada siswa.
2. Prinsip latar atau konteks; guru perlu mengetahui tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan perasaan serta pengalaman yang dimiliki oleh para siswanya. Pemahaman ini perlu dihubungkan dengan pelajaran baru yang diajarkan guru kepada siswa. Prinsip fokus penyusunan suatu pelajaran maupun pelaksanaan belajar mengajar hendaknya difokuskan pada satu arah tertentu. Titik pusat itu tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab, atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan.
3. Prinsip sosialisasi; dalam KBM para siswa perlu dilatih untuk bekerjasama dengan rekan-rekan sebayanya karena ada kalanya kegiatan dapat dikerjakan dengan baik bila dikerjakan secara bersama-sama.
4. Prinsip belajar sambil bekerja; pada hakekatnya siswa senang belajar sambil bekerja atau melakukan aktifitas, oleh karena itu siswa perlu diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan nyata yang melibatkan otot dan pikiran.
5. Prinsip individualis; setiap siswa pada hakekatnya memiliki perbedaan tersendiri baik dalam hal bakat, minat, kecerdasan, sikap maupun kebiasaan. Maka sebaiknya guru tidak memperlakukan siswa seolah-olah semua sama.
6. Prinsip menemukan; guru sebaiknya tidak perlu menjejalkan informasi kepada anak. Berilah kesempatan kepada mereka untuk mencari dan menemukan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan guru hendaknya bersifat mendasar dan memancing siswa untuk menggali informasi selanjutnya, sehingga suasana kelas tidak membosankan, bahkan sebaliknya akan menjadi bergairah.
7. Prinsip pemecahan masalah; sebagai motivator guru hendaknya senantiasa mendorong para siswanya untuk melihat masalah, merumuskan serta berupaya memecahkannay sesuai dengan taraf kemampuannya. (Uzer Usman, Lilis Setiawati, 1993:83-89)

B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Banyak sekali, bahkan secara umum orang menyebut dengan “motif”. Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Menurut Mc. Donald, dalam buku Interaksi dari Motivasi Belajar Mengajar” (1986:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
2. Fungsi Motivasi dalam belajar
Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang ditekuni dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
3. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
1) Motif-motif bawaan; adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
2) Motif-motif yang dipelajari; adalah motif yang timbul karena dipelajari;
3) Motif atau kebutuhan organis, motif-motif darurat, motif-motif obyektif.
b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1) Motivasi intrinsik adalah yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu;
2) Motivasi ekstrinsik; adalah motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain:
a. Memberi angka atau nilai; banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
b. Hadiah; juga dapat dikatakan sebagai motivator, tetapi tidaklah selalu demikian.
c. Saingan/kompetisi; dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa;
d. Mengetahui hasil; dengan mengetahui hasil belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

e. Pujian
f. Hukuman
g. Minat
h. dan lain-lain

C. Metode Tanya Jawab
1. Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode, dalam Kamus Ilmiah Populer merupakan cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan (Pius dan Dahlan, 1994). Sedangkan menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode yang digunakan semakin efektif pada pencapaian tujuannya.
Adapun yang dimaksud dengan metode pangajaran, Abu Bakar Muhammad (1981) mendefinisikan sebagai suatu aturan yang dilalui oleh guru di dalam menyampaikan pelajarannya, agar dapat sampai pengetahuan itu kepada pikiran murid dengan bentuk yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, karena metode dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya;
b. Anak didik, yang beragam tingkat pemahamannya;
c. Situasi yang beragam keadaannya;
d. Fasilitas yang beragam kualitas dan keadaannya.
Oleh karena itu, metode merupakan gambaran untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas menganai metode yang ada dalam proses belajar mengajar, akan tetapi secara umum metode pengajaran dapat digolongkan menjadi banyak ragam, salah satu diantaranya adalah metode tanya jawab.
Adapun metode tanya jawab menurut Ramayulis (1990:35) adalah metode yang harus dilakukan oleh seorang guru dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang bahan yang diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berpikir di antara murid didiknya.
Lebih lanjut Ramayulis (1990:37) menjelaskan tujuan dan manfaat metode tanya jawab diantaranya:
a. Mengembangkan daya pikir siswa;
b. Membangkitkan minat dan perhatian siswa pada materi yang diajarkan;
c. Melatih siswa untuk berpikir secara kritis, logis dan sistematis sehingga dapat memahami suatu obyek bacaan yang dibacanya dan ceramah yang didengarnya serta mampu mengambil kesimpulan dengan baik dan tepat.
2. Kelebihan dan kekurangan Metode Tanya Jawab
Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab mengandung beberapa kelebihan dibanding dengan metode lainnya, disamping terdapat kelemahan-kelemahannya. Menurut Zuhairini, kelebihan metode tanya jawab terletak pada hal-hal sebagai berikut:
a. Suasana atau situasi akan lebih hidup, karena siswa dirangsang untuk berpikir aktif;
b. Untuk melatih keberanian siswa mengemukakan pendapatnya dengan lisan;
c. Adanya perbedaan jawaban dari siswa akan membawa kelas pada situasi diskusi;
d. Memberikan dorongan aktifitas dan kesungguhan siswa, biasanya siswa yang enggan atau kurang memperhatikan akan lebih berhati-hati dan aktif mengikuti pelajaran;
e. Walaupun prosesnya lambat, namun secara pasti guru dapat mengontrol pemahaman atau pengertian siswa mengenai materi yang diajarkan.
Sedangkan kekurangan-kekurangan yang ada pada metode tanya jawab antara lain adalah:
a. Terjadi perbedaan pendapat atau jawaban, dan ini akan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan dan lebih dari itu terkadang terjadi salah paham pada siswa dengan pendapat guru;
b. Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terjadi jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran atau tujuan yang diinginkannya;
c. Memerlukan waktu yang lama, karena kurang dapat secara cepat merangkum bahan-bahan pelajaran.

D. Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want to Know
Strategi pembelajaran inquiring minds want to know merupakan teknik membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. Biasanya peserta didik cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk menjawab secara bersama-sama satu kelas.(Hisyam Zaini, dkk. 2008:28)

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Objek Tindakan
Objek tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung, yang berjumlah 28 siswa.

B. Setting Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung, didukung oleh SDM yang cukup memadai, dimana SMP Islam Karang Dinoyo Kepung ini mempunyai guru sebanyak 21 guru. Tenaga pendidik secara keseluruhan berijazah S-1. Jadi dapat dikatakan bahwa SDM di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung sangat mendukung. Pegawai/karyawan di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung berjumlah 8 orang.
Untuk mencetak siswa yang berkualitas, SMP Islam Karang Dinoyo Kepung menyediakan berbagai macam fasilitas yang mendukung proses pembelajaran, diantaranya adalah ruang belajar yang berjumlah 9 lokal, dan juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
Penelitian ini akan difokuskan pada siswa kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung yang berada di sekolah dan sedang mengikuti proses belajar mengajar. Dan penelitian ini dilaksanakan oleh guru praktikan selaku penulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar terhadap materi pelajaran fiqih yang sedang dipelajarinya. Jadi peneliti sendiri secara langsung melaksanakan ovservasi terhadap siswa kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung.

C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Observasi
Yaitu pengamatan langsung pada perkembangan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas ataupun dari hasil mengerjakan ulangan/tugas yang telah diberikan oleh guru.
2. Interview (wawancara)
Yaitu mengadakan wawancara kepada beberapa siswa. Dengan cara ini peneliti dapat mengetahui sejauhmana keantusiasan siswa dalam mengikuti materi pelajaran fiqih dengan menggunakan metode tanya jawab.
3. Test
Yaitu mengadakan test kepada beberapa siswa. Dengan cara ini peneliti dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan siswa dalam mengikuti materi pelajaran fiqih dengan menggunakan metode tanya jawab.
D. Proses Analisa Data
Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kelompok siswa dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisa data kualitatif. Suharsimi Arikunto (1997:72) menyatakan bahwa data utama yang dianalisis adalah data verbal dari peneliti sendiri, yang berupa gambaran terperinci dari proses dan hasil belajar siswa. Sedangkan data penunjang meliputi data dari hasil observasi dan catatan lapangan.
Langkah-langkah analisis data adalah mengkaji data yang terkumpul secara keseluruhan dari semua instrumen, mereduksi data, dan menyimpulkan serta memverifikasi kembali. Tindakan verifikasi mutlak diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terakhir pada data yang telah ada melalui sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, misalnya buku penunjang, data siswa dan informasi dari teman sejawat yang berkolaborasi mendukung kegiatan ini.
E. Indikator Kinerja
Pertemuan yang dilakukan 5 (lima) kali ini sudah bisa dijadikan untuk bahan penelitian. Penelitian ini mengambil tema “Penerapan Metode Tanya Jawab dengan Strategi Inquiring Minds Want to Know untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung dalam Mempelajari Mata Pelajaran Fiqih”. Artinya dengan menggunakan metode tanya ajwab dalam proses belajar mengajar siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Di sini indikator yang ditemukan selama peneliti menerapkan metode tanya jawab sebagian besar siswa lebih bersemangat, setiap proses belajar mengajar mereka ikuti dengan sangat antusias.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung dengan menggunakan objek penelitian yaitu siswa kelas VIII.A, dengan jumlah siswa berjumlah 28 siswa.
Siklus Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan metode tanya jawab terhadap siswa kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung, sebagai usaha meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa dalam menerima pelajaran, dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan siklus penelitian tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai evaluasi.
Penelitian ini dimulai dari persiapan sebagai berikut:
1. Menguasai cara-cara yang akan dilaksanakan dan bahan ajar yang akan diajarkan.
2. Membuat silabus dan rencana pembelajaran.
3. Menulis garis pertanyaan yang akan disampaikan kepada siswa yang sesuai dengan materi yang sudah diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti tanya jawab.
4. Mencatat anak yang menjawab dan diberi pujian agar anak lebih bersemangat dalam belajar.
5. Mengadakan ulangan harian berkenaan dengan materi yang telah diajarkan dan mengembalikan lagi hasil ulangan tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan selama menjalani PPL II. Adapun waktu yang diberikan untuk melaksanakan penelitian ini sebanyak 5 (lima) kali pertemuan dengan rincian 1 kali pertemuan terdiri dari 2 x 40 menit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Pebruari – 23 Pebruari 2009. Adapun kegiatan selama 5 (lima) kali pertemuan dengan siswa adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
– Mengucapkan salam dan doa
– Perkenalan guru
– Memberikan informasi tentang kegiatan yang akan berlangsung
b. Kegiatan Inti
– Siswa membaca materi tentang makanan dan minuman halal menurut Islam.
– Siswa mendengarkan penjelasan guru
– Guru memancing pertanyaan seputar materi kepada siswa dan siswa mendiskusikan bersama siswa lain untuk menjawab pertanyaan guru.
– Guru memberi kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menyampaikan pendapat mereka untuk menjawab pertanyaan guru.
– Guru memberikan respon dan penguatan atas jawaban siswa.
c. Kegiatan Akhir
– Guru memberikan tes lisan
– Guru memberi pekerjaan rumah (mengerjakan LKS)
2. Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
– Appersepsi, guru memberi salam dan mengabsen siswa
– Guru mengulang sedikit materi yang lalu
– Guru memberikan pertanyaan seputar materi yang lalu
b. Kegiatan inti
– Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang makanan dan minuman yang halal dengan metode cerita.
– Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang makanan dan minuman yang halal
– Guru mengajak siswa mendiskusikan hikmah dari makanan dan minuman yang halal
c. Kegiatan Akhir
– Guru memberikan tes lisan
– Guru memberi pekerjaan rumah (mengerjakan LKS)
– Guru mengumumkan akan diadakannya ulangan harian minggu depan
3. Pertemuan III
a. Kegiatan Awal
– Guru memberi salam dan mengabsen siswa
– Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sebelum menghadapi ulangan harian
b. Kegiatan Inti
– Guru membagikan naskah ulangan kepada siswa
– Siswa mengerjakan ulangan harian (tes tulis)
c. Kegiatan Akhir
– Guru mengumpulkan naskah ulangan
– Guru menutup pertemuan dengan salam
4. Pertemuan IV
a. Kegiatan Awal
– Appersepsi, guru memberi salam dan mengabsen siswa
– Guru membagikan hasil ulangan dan mengumumkan bagi siswa yang tidak mengikuti ulangan agar mengikuti remidi
– Guru melanjutkan ke bab berikutnya dan meminta siswa untuk membaca materi.
b. Kegiatan Inti
– Guru menuliskan di papan tulis materi yang sudah diringkas oleh guru
– Guru menjelaskan materi dan mengadakan tanya jawab tentang materi
c. Kegiatan Akhir
– Guru menyimpulkan materi
– Guru menutup dengan salam
Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan dimana peneliti juga merupakan guru pada pembelajaran fiqih, pada siklus pertama belum seberapa antusias dalam mempelajari fiqh, hal ini disebabkan guru kurang memberi kesempatan pada siswa yang kurang antusias.
Refleksi
Dari hasil pengamatan di atas maka peneliti mengambil langkah dengan jalan menerapkan metode tanya jawab dengan strategi pembelajaran Inquiring Minds Want to Know sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pada siswa kelas VIII.A SMP Islam Karang Dinoyo Kepung.
Untuk mengetahui beberapa respon siswa dalam mengikuti pelajaran, peneliti melihat dari nilai-nilai siswa yang telah terkumpul, baik itu dari ulangan, mengerjakan tugas, ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru pada siswa.
Adapun nilai test yang diperoleh adalah sebagai berikut:

TABEL HASIL ANALISIS ULANGAN HARIAN
Satuan Pendidikan : SMP Islam Karang Dinoyo Kepung
Mata Pelajaran : Fiqih
Pokok Bahasan : Makanan dan minuman yang halal dan haram
Kelas / Semester : VIII.A / II
Banyak Soal : 10 item
Banyak Peserta Tes : 28 siswa
SKBM : 75
No Nama Siswa Skor yang diperoleh  Skor Keter-capaian % Ketuntasan Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tdk
1 Agus Ludianto 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
2 Arif Pandi 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
3 Baidlowi 10 5 10 5 5 10 10 10 10 10 85 85 
4 Dyan P. P 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
5 Effendi Cahyono 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
6 Endah Gunarti 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
7 Heri Susanto 10 5 0 10 10 10 10 10 10 10 85 85 
8 Ika Ratmawati 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
9 Intan Setyorini 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 95 95 
10 Klara Putri N 10 10 10 5 0 10 10 10 10 10 85 85 
11 Lia Karlina 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
12 Lia Restianti 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
13 Mafut Putra S 10 10 10 10 5 10 5 10 10 10 100 90 
14 Neru Subandriyo 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 100 80 
15 Nila Andriani 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 100 95 
16 Puji Astutik 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
17 Reni Novita Sari 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
18 Riani Afika F 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
19 Rianti Ika Rafika 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 100 95 
20 Rifki Faizal Amir 10 10 10 10 5 10 10 10 0 0 100 75 
21 Riska Aprilia 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
22 Siti Asmaul Khusna 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
23 Suli Susanti 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
24 Sunarti 10 10 10 10 10 5 10 10 10 5 100 90 
25 Tias Riana Dewi 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
26 Ulan Prataloka 10 10 10 5 0 0 0 10 10 5 100 60 
27 Wiwik Sriati 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
28 Tofa Andra Aulia 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 
Jumlah Maksimal 280 270 270 245 245 245 265 280 260 250
Skor yang tercapai 100% 96 % 96 % 87,5% 87,5% 95 % 95 % 100% 92 % 89 %

Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya jika dalam mengajar/menyampaikan materi baru seorang guru menerapkan metode bervariasi, maka halitu akan membantu siswa menumbuhkan motivasi baru bagi siswanya untuk mengikuti pelajaran tersebut dengan baik dan memperkuat daya ingat mereka, sehingga apabila guru memberikan tugas atau ulangan harian kepada siswa, mereka memperoleh nilai yang memuaskan semuanya memenuhi target dan nilai mereka minimal memenuhi SKM materi pelajaran fiqih ini, yakni 75.
Sedangkan penyampaian materi yang monoton akan menimbulkan kejenuhan belajar bagi siswa selama mengikuti kegiatan belajar di kelas, dan juga mengakibatkan terganggunya konsentrasi mereka dalam mengikuti mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam proses belajar ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti suasana belajar yang kondusif dan nyaman karena akan mempengaruhi motivasi belajar siswa.

B. Penerapan Metode Tanya Jawab sebagai Penunjang Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Fiqih di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung
Metode tanya jawab merupakan suatu cara penyampaian pembelajaran dalam bentuk pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk meningkatkan daya kritis siswa, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa dapat berperan aktif. Kecermatan seorang dalam memilih metode yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, materi serta waktu yang tersedia sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Strategi pembelajaran di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung adalah strategi pembelajaran aktif, strategi ini ditandai dengan dua faktor, yaitu interaksi secara optimal seluruh komponen dan fungsinya seluruh sense secara optimal. Maksudnya yaitu hubungan timbal balik, yang menyeluruh antara seluruh komponen, terutama antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Sedangkan berfungsinya secara optimal seluruh sense siswa yaitu meliputi indera, emosi, karsa, karya dan nalar. Dan untuk proses pembelajaran aktif ini diperlukan tahapan kegiatan yang terdiri dari:
1. Pendahuluan
a. Appersepsi, yaitu mengingatkan siswa pelajaran terdahulu dengan cara memberikan pertanyaan lisan untuk menunjang pelajaran guru.
b. Motivasi membangkitkan daya penggerak, yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
c. Introduksi, yaitu penjelasan tujuan pembelajaran dan sistematik bahan.
2. Pengembangan
Pada tahap ini mulai pengembangan fakta, konsep dan prinsip PAI secara sederhana. Contoh pengembangan materi:
a. Fakta: guru menjelaskan fakta tentang makanan dan minuman yang halal sampai hal-hal yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
b. Konsep: siswa dikatakan telah memahami suatu konsep bila ia dapat mengingat bagaimana makanan dan minuman yang halal tersebut.
c. Prinsip: diajarkan dengan penemuan terbimbing sehingga siswa sendiri menemukan prinsip itu.
Dalam pengembangan ini sebaiknya seorang guru memberikan materi sedikit demi sedikit, maksudnya setelah dibahas satu konsep segera diberikan pertanyaan untuk menjajaki penangkapan siswa, selain itu juga untuk mengetahui pemaknaan siswa. Hal ini dilakukan pada setiap melanjutkan materi baru.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan beberapa prinsip belajar mengajar dan metode di bagian awal pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Metode tanya jawab merupakan suatu cara penyampaian pembelajaran dalam bentuk pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk meningkatkan daya kritis siswa, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat berperan aktif. Kecermatan seseorang dalam memilih metode yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, materi serta waktu yang tersedia sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Strategi pembelajaran di SMP Islam Karang Dinoyo Kepung adalah strategi pembelajaran aktif, strategi ini ditandai dengan dua faktor, yaitu interaksi secara optimal seluruh komponen dan berfungsinya seluruh sense secara optimal. Maksudnya yaitu hubungan timbal balik, yang menyeluruh antar seluruh komponen, terutama antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Sedangkan berfungsinya secara optimal seluruh sense siswa yaitu meliputi indera, emosi, karsa, karya dan nalar.

B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan pada kesempatan ini adalah: hendaknya seorang guru lebih meningkatkan kualitas pengajarannya dengan mencari pola pembelajaran yang tepat dengan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih optimal,

DAFTAR PUSTAKA

Andarjaya, Beni S. 2008. Model-model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing
Buku Fiqih Kurikulum 2004 untuk SMP Kelas VIII. 2004. Surabaya: LP. Ma’arif
Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani





Lampiran 1
DATA OBSERVASI AKTIVITAS BERTANYA DAN MENJAWAB
No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Agus Ludianto 3
2 Arif Pandi 3
3 Baidlowi 2
4 Dyan P. P 3
5 Effendi Cahyono 3
6 Endah Gunarti 3
7 Heri Susanto 2
8 Ika Ratmawati 3
9 Intan Setyorini 3
10 Klara Putri N 2
11 Lia Karlina 3
12 Lia Restianti 3
13 Mafut Putra S 2
14 Neru Subandriyo 2
15 Nila Andriani 3
16 Puji Astutik 3
17 Reni Novita Sari 3
18 Riani Afika F 3
19 Rianti Ika Rafika 3
20 Rifki Faizal Amir 1
21 Riska Aprilia 3
22 Siti Asmaul Khusna 3
23 Suli Susanti 3
24 Sunarti 2
25 Tias Riana Dewi 3
26 Ulan Prataloka 1
27 Wiwik Sriati 3
28 Tofa Andra Aulia 3


Lampiran 2
DATA OBSERVASI AKTIVITAS BERTANYA DAN MENJAWAB
No Nama Siswa Aspek yang dinilai
Mengajukan Pertanyaan Menjawab Pertanyaan Mutu dalam menjawab pertanyaan
1 Agus Ludianto 3 3 2
2 Arif Pandi 2 2 1
3 Baidlowi 2 2 2
4 Dyan P. P 2 2 2
5 Effendi Cahyono 3 1 2
6 Endah Gunarti 3 3 1
7 Heri Susanto 2 2 2
8 Ika Ratmawati 3 3 2
9 Intan Setyorini 3 3 2
10 Klara Putri N 2 2 2
11 Lia Karlina 3 3 1
12 Lia Restianti 3 3 2
13 Mafut Putra S 2 2 2
14 Neru Subandriyo 2 2 2
15 Nila Andriani 3 2 2
16 Puji Astutik 3 2 2
17 Reni Novita Sari 3 1 2
18 Riani Afika F 3 1 2
19 Rianti Ika Rafika 3 3 1
20 Rifki Faizal Amir 1 1 2
21 Riska Aprilia 3 3 3
22 Siti Asmaul Khusna 3 2 2
23 Suli Susanti 3 2 2
24 Sunarti 2 2 1
25 Tias Riana Dewi 3 3 2
26 Ulan Prataloka 1 2 2
27 Wiwik Sriati 3 2 1
28 Tofa Andra Aulia 3 1 2

Keterangan :
Skor perolehan nilai :
Sering : 3
Kadang-kadang : 2
Jarang : 1
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUS AFLACH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger