Home » » Sarana Prasarana

Sarana Prasarana

Written By Aflach Perdana Putra on Kamis, 13 Mei 2010 | 06.52

BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang Masalah
Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan diantaranya rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar khususnya siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Pendekatan pembelajaran masih terlalu didominasi oleh peran guru (teacher centered), guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan sebagai subyek didik. Pendidikan kita kurang menempatkan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif obyektif dan logis. Demikian pula dalam proses pembelajaran PKn, hendaknya guru menggunakan metode yang membuat siswa banyak beraktifitas. Dengan banyaknya beraktifitas yang dilakukan oleh siswa akan dapat menghilangkan rasa jenuh dalam belajar, dengan demikian pemahaman konsep PKn makin baik dan hasil belajarnya makin meningkat.
Hasil pengamatan sementara pada pembelajaran PKn di kelas XI SMA Negeri 1 Sumenep pada tahun pembelajaran sebelumnya menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum menggunakan metode yang membuat siswa banyak beraktifitas, ini terlihat masih kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran, sehingga hasil belajarnya masih ada yang remidi.
Sedangkan kemajuan IPTEK telah membuka tantangan baru yang paling fundamental dan strategis guna mendapatkan perhatian yaitu peningkatan mutu kinerja guru kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan ( Depdiknas Dirjen Dikdasmen Pusat Pengembangan Kurikulum 2004). Kemudian kaitannya dengan Kompetensi Dasar Prestasi Diri masih banyak siswa yang belum mengenal tokoh-tokoh penting yang berprestasi, dan juga itu masih adanya budaya malas belajar yang dilakukan oleh sebagian siswa.
Dari beberapa latar belakang masalah tersebut, maka penulis membuat judul “Upaya Peningkatan Prestasi Diri Siswa Melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dan Portofolio Bidang Studi PKn pada Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Prestasi Diri di SMA Negeri 1 Sumenep”.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja sarana dan prasarana dalam model pembelajaran diskusi kelompok dan bagaimana cara melaksanakannya?
2. Bagaimana siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memiliki kemampuan bersaing dalam pelaksanaan diskusi kelompok?
3. Bagaimana siswa dapat memahami tokoh-tokoh penting yang berprestasi sebagai bentuk tugas pengumpulan portofolio?
4. Bagaimana tingkat prestasi diri siswa dibidang kognitif dan afektinya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui persiapan dibidang sarana dan prasaran apa saja dalam model pembelajaran diskusi kelompok serta cara pelaksanaannya.
2. agar siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri serta memiliki kemampuan untuk siap bersaing.
3. agar siswa memahami tokoh-tokoh penting yang berprestasi
4. Untuk mengetahui tingkat prestasi diri siswa dibidang Komptensi Dasar Prestasi Diri berkaitan dengan kognitif dan afektifnya.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Maksud Penulis mengadakan penelitian diharapkan berguna untuk :
1. Bagi siswa :
a. menggugah bakat, semangat, minat dan motivasi siswa untuk gemar membaca.
b. mendorong siswa untuk lebih memiliki kepercayaan diri secara proporsional, meningkatkan mutu belajar dan prestasi diri belajar
c. siswa lebih terdorong untuk lebih dapat mengeksplorasi potensi dasar untuk belajar melalui pemahaman diri dalam konsep belajar
d. dapat mengevaluasi diri setiap waktu.
e. Siswa lebih mengenal tokoh- tokoh penting khusnya yang berprestasi
2. Bagi Guru :
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta teman seprofesi dalam meningkatkan kinerja profesional guru melalui pembelajaraqn tuntas (mastery learning)
b. Untuk menambah keterampilan memanfaatkan sarana dan prasarana pendukung pendidikan khususnya di sekolah SMA Negeri 1 Sumenep.
c. Untuk memberikan umpan balik baik guru maupun siswa dalam rangka mendukung tercapainya penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) secara optimal.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN

A. Kajian Pustaka
1. Diskusi Kelompok
a. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran dan ( gagasan, pendapat ) antara dua orang atau lebih secaraq lisan, biasanya untuk mendapatkan kesamaan (kesepakatan, kecocokan) pikiran (pendapat).
Menurut Gagne dan Briggs pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Strategi Pembelajaran FIP IKIP Malang: 1998). Ada tiga macam tujuan pembelajaran yang cocok melalui penggunaan metode diskusi:
1. penguasaan materi pembelajaran.
2. pembentukan modifikasi sikap dan
3. pemecahan masalah.
Sesuai dengan judul yang telah penulis buat, maka penulis hanya menfokuskan penyajian teori tentang diskusi kelompok.
Menurut Dr. E .Mulaysa, Mpd. (2003) Diskusi kelompok kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: melibatkan sekitar 3 – 5 orang peserta dalam setiap kelompok, berlangsung secara informal sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lain, memiliki tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok dan berlangsung secara sistematis.
b. Kegunaan Metode Diskusi
Diskusi sebagai metode mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak memberi kesempatan kepada siswa : untuk mengekspresikan kemampuannya, berpikir kritis, menilai perannya dalam diskusi, memandang masalah dari pengalaman sendiri dan pelajaran yang diperoleh di sekolah, motivasi dqn mengkaji lebih lanjut.
c. Langkah-langkah Penggunaan Diskusi Kelompok
1). Merumuskan masalah secara jelas
2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-keompok diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana dan sebagainya sesuai dengan tujuan diskusi
Tugas pimpinan diskusi antara lain :
a). Mengatur dan mngarahkan diskusi
b). Mengatur “lalu lintas” pembicaraan.
3) Melaksanakan diskusi. Seriap anggota diskusi hendaknya tahu persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana cara berdiskusi. Diskusi harus berjalan dalam suasana bebas, setiapaanggota tahu bahwa mereka mempunyai hak bicara yang sama.
4). Melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil tersebut ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberi alasan atau penjelasan terhadapa laporan tersebut.
5). Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, dan guru mengumpulkan laporan hasil dikusi dari setiap kelompok.
2. Penilaian Portofolio
a. Pengertian Penilaian Portofolio
Dalam dunia pendidikan portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum (Ditjen Dikmenum : 2004).
Menurut Popham (Work Shop MGMP SMA Jatim 2004) pengertian penilaian portofolio adalah penilaian dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik, atas hasil pekerjaan seseorang.
Portofolio merupakan salah satu metode penilaian berkesinambungan yang memiliki hasil penilaian dengan akurasi yang tinggi, termasuk diantaranya kumpulan hasil belajar/karya siswa (hasil-hasil tes, tugas perorangan, praktikum) yang dinilai proses kemajuannnya baik secara analitik, holistik atau kombinasi keduanya
b. Fungsi Portofolio
Sebagai alat untuk mengetahui kemajuan (progress) tentang kompetensi yang telah dicapai dan mendiagnosis kesulitan belajar dan lain-lain (guru, siswa dan orang tua).
Portofolio sangat efektif untuk proses perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran dan dapat memberikan umpan balik. Dalam prakteknya guru dapat mengembangkan berbagai cara sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Jenis penilaian portofolio dapat diterapkan diantaranya pada kemampuan menulis (bahasa) dan melukis (seni).Contoh : portofolio menulis, dipakai untuk mengukur kemampuan khusus menulis, dipakai untuk mengukur kemampuan khusus menulis yang menilai proses kemajuannya dan mendiagnosis bidang-bidang yang memerlukan peningkatan.
Evaluasi produk portofolio berdasarkan penskoran holistik, analitik atau kombinasi keduanya. Penskoran holistik berdasarkan keseluruhan impresi dari produk bukan hanya sekedar pertimbangan unsusr-unsur individu. Keputusan global dibuat dengan menggunakan skor nonmerik untuk setiap produk.
Penskoran analitik memerlukan keputusan untuk setiap karakteristik yang berbeda dari suatu produk. Sebagai contoh penilaian kemampuan menulis seperti organisasi, vocabulary, gaya, ide-ide, dan mekanik dinilai terpisah.(Work Shop MGMP SMA JATIM : 2004).
3. Prestasi Diri Siswa
a. Pengertian
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan. Pendapat lain memgemukakan bahwa prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan kearah kemajuan.
Persamaan kedua pendapat itu adalah bahwa prestasi perlu dicapai oleh seseorang, sedang perbedaannya pendapat yang terakhir menyatakan bahwa pencapai seseorang dapat dikatakan berprestasi apabila ada kemajuannya.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah seseorang dapat berprestasi apabila sudah melakukan sesuatu. Siswa dapat berprestasi apabila ia sudah melakukan tugas belajar. Dengan demikian, prestasi yang dijelaskan disini adalah prestasi yang dijelaskan sebagai hasil belajar atau prestasi belajar. Sering dijumpai siswa yang cerdas, tetapi memiliki prestasi belajar sedang. Gejala semacam itu perlu dianalisis dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebabnya, baik yang berasal dari dalam siswa maupun yang berasal dari luar.
Menurut Prof. Dr. Sri Jutmini, MPd., (2004 : 18) beberapa hal yang menyebabkan seorang siswa mempunyai prestasi rendah adalah sebagai berikut:
a. pengetahuan / keterampilan yang diperlukan tidak dikuasai
b. siswa tersebut sebenarnya memiliki kemampuan yang diperlukan, tetapi tidak mau melakukannya karena berbagai sebab. Ia tidak mau mellakukan mungkin karena topik tidak menarik, cara mengajar guru sulit dipahami, dan takut memikul resiko kegagalan.
Oleh karena itu sesuai dengan teori yang telah penulis paparkan, dengan melihat latar belakang siswa yang berprestasi rendah, maka akhirnya penulis melakukan pendekatan Penellitian Tindakan Kelas melalui model pembelajaran diskusi kelompok dan portofolio sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi diri siswa pada kelas XI Ilmu-ilmu Alam SMA Negeri 1 Sumenep.
4. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian Berbasis Kompetensi.
a. Penilaian Kognitif (6 Tingkat Kognitif Berpikir)
Dalam Taxonomi Cognitive Bloom dijelaskan tentang aspek kognitif meliputi antara lain:
1. pengetahuan (knowlidge), kemampuan mengingat (misalnya nama ibu kota, rumus)
2. Pemahaman, (comprehension) kemampuan memahami (misalnya menyimpulkan suatu paragraf)
3. Aplikasi (aplication) kemampuan penerapan (misalnya menggunakan suatu informasi / pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah)
4. Analisis (analysis) kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (misalnya menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi)
5. Sintesis (synthesis) kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya memformulasikan hasil penelitian dilaboratorium).
6. Evaluasi (evaluation), kempauan mempertimbangkan mana yang baik dqn mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
b. Penilaian Afektif
Dalam penilaian afektif mencakup antara lain:
1. Meliputi penilaian misalnya sikap, tingkah laku, minat, emosi dan motivasi, kerjasama, koordinasi dari setiap siswa.
2. Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus. Pada umumnya dilakukan dengan cara non ujian (misalnya untuk mengetahui siapa siswa yang bisa dipercaya, siap siswa yang disiplin, siapa yang berminat kejurusan ilmu sosial atau ilmu alam dan lain-lain)
3. Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam penilaian berikutnya.
4. Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti)dan penilaian afektif permata pelajaran. (Work Shop MGMP SMA JATI M : 2004)
B. Rencana Tindakan Kelas
Dalam upaya meningkatkan prestasi diri siswa penulis melakukan pendekatan dengan model pembelajaran metode diskusi kelompok dan pemberian tugas portofolio kepada siswa untuk membuat kliping yang berkaitan dengan tokoh-tokoh penting yang berprestasi. Langkah-langkah dalam rencana tindakan kelas penulis deskripsikan sebagai berikut:
1. Penulis menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok sesuai dengan kompetensi dasar Prestasi Diri
2. Penulis membagi kelas dalam beberapa kelompok diskusi yang anggotanya terdiri dari 5 orang pada setiap kelompok diskusi dari 40 siswa, sehingga terbagi menjdi 8 kelompok diskusi.
3. Penulis memanggil masing-masing ketua kelompok untuk satu materi tugas kliping tentang tokoh-tokoh penting yang berprestasi misalnya dibidang politik, sosial, Iptek, olah raga, hukum dan lainnya. sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain.
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan tokoh-tokoh penting / berprestasi.
5. Setiap kali pertemuan (siklus) 2 kali 45 menit dan setiap 1 (satu ) jam pelajaran ( 45 menit ) ditampilkan 2 kelompok diskusi, satu sebagai penyaji dan yang lain sebagai pembanding untuk mempresentasikan tugas klipingnya.
6. Notulen membacakan/menyimpulkan hasil diskusinya
7. Penulis mengevaluasi dan menyimpulkan kekurangan dan kelebihan dari diskusi kelompok yang telah dilaksanakan.













BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumenep di kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada semester 1 (satu ) tahun ajaran 2006/2007. Sekolah ini terletak dilingkungan kota dekat dengan jalan protokol
Guru disekolah ini 90 % sudah pegawai negeri dan sisanya 10 % masih guru tidak tetap. Keadaan siswa disekolah ini tingkat disiplinnya sudah bagus hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang terlambat termasuk pula pelanggaran tata tertib sekolah lainnya. Apalagi dan terutama akibat disekolah kami telah dibentuk Tim Ketertiban Sekolah sehingga semakin menambah tingkat disiplin dan tertibnya siswa.
Lingkungan masyarakat sekolah rata-rata berasal dari tingkat ekonomi menengah.
Sebagai sekolah tervavorit di kabupaten Sumenep, input dari siswa SMA Negeri 1 Sumenep prestasinya cukup baik terutama dilihat dari persentase siswa yang bisa tertampung di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dapat saya katakan tiga tahun belakangan ini jumlah siswa yang bisa diterima di PTN adalah sebagai berikut:
Tahun ajaran 2003/2004 sebanyak 144 siswa, tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 160 siswa, dan tahun ajaran 2005/2006 meningkat menjadi 205 siswa.
Penulis berpendidikan / jurusan PMP/Kn dan berpengalaman mengajar selama mengajar 16 tahun serta pernah mengajar mata pelajaran : PMP, Sejarah, Tata Negara dan saat ini PKn kelas XI Ilmu-ilmu Alam dan kelas XII Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu-ilmu Alam.
B. Persiapan Penelitian
Selain perangkat pembelajaran standar seperti satuan pelajaran, rencana pembelajaran dan sejenisnya, pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok dan portofolio dengan persiapan sebagai berikut:
1. Penulis mensosialisasikan materi tentang Prestasi Diri secara garis besar kepada siswa.
2. Penulis membentuk kelompok diskusi yang anggotanya terdiri dari 5 orang berdasarkan nomor urut absen kelas
3. Pembuatan instrumen penelitian berupa rangkuman materi KD Prestasi Diri dan tugas kliping
4. Siswa mendiskusikan topik pembelajaran tersebut dan ditulis dilembaran kertas, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan siswa lain menanggapi.
5. Penulis mempersiapkan pedoman observasi yaitu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan diskusi kelompok.
6. Penulis mengevaluasi dan menyimpulkan dari hasil diskusi kelompok dengan memberikan penilaian aspek kognitif dan afektif.
C. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, tiap siklus ada rencana (planing) pelakanaan/observasi, dan refleksi. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulang (berdasarkan hasil refleksi siklus 1) untuk siklus II pelaksanaan dan refleksi.
Siklus 1
Kelas : XI IIA (Ilmu-ilmu Alam)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit untuk 4 kelompok diskusi
Pokok Bahasan : Prestasi Diri
Perlakuan pada siklus 1 sebagai berikut:
• Guru melakukan apersepsi (2 menit) dan pre test (5 menit )tentang kompetensi dasar Prestasi Diri
• Guru memberi waktu 30 menit pertama kepada kedua kelompok (satu penyaji dan satu pembanding) diskusi untuk mempresentasikan tugas portofolionya, sedangkan peserta diskusi untuk menanggapinya.
• Masing-masing kelompok (penyaji dan pembanding) mencatat dan memberi kesimpulan hasil diskusinya.
• Guru mengevaluasi dengan cara mengumpulkan data-data observasi, hasil catatan kesimpulan, dan tugas portofolio (3 menit)
• Guru melakukan post test (5 menit)
Siklus II
Kelas : XI IIA (Ilmu-ilmu Alam)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit untuk 4 kelompok diskusi
Pokok Bahasan : Prestasi Diri
Disamping perlakuan dan langkah-langkah sebagaimana siklus 1, pada siklus ke II ini, penulis menambahkan rencana tindakan sebagai berikut:
• Memperbaikai kekurangan-kekurangan jalannya diskusi pada siklus 1 agar tidak terjadi pada siklus yang ke II misalnya disiplin waktu, partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapatnya dan tata tertib lainnya.
D. Pembuatan Instrumen
Pada penelitian ini penulis mengambil data dari aktivitas siswa untuk merangkum Materi KD Prestasi Diri dan mencari kliping/wacana dari majalah atau koran tentang orang-orang yang berprestasi. Jenis instrumen yang dipergunakan adalah lembar observasi dan skala penilaian.
E. Analisis dan refleksi
Data yang akan penulis catat adalah hasil penilaian dari kognitif dan afektif siswa dalam pelaksanaan diskusi serta tugas portofolio yang berupa wacana/kliping, dalam diskusi serta hasil dari diskusi, kemudian ditindaklanjuti dalam analisis deskripsi



B A B IV
HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan pembelajaran siswa melaui diskusi kelompok, paparan data disesuaikan dengan masalah pembelajaran penelitian, mencakup data perencanaan, proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Data proses pembelajaran meliputi tahap pendahuluan, saat diskusi dan penutup. Data setiap siklus dipaparkan terpisah dari siklus yang lainnya, agar terlihat persamaan, perbedaan atau perubahan alur siklus tersebut. Paparan data didasarkan pada data yang telah dikumpulkan melalui pengamatan proses diskusi kelompok ketika pembelajaran berlangsung serta data hasil pembelajaran .
Berikut ini dipaparkan data dan temuan penelitian pada masing-masing pembelajaran setiap siklus tindakan sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian Siklus I ( 2 x 45 menit)
Pada bagian ini dipaparkan data yang terdiri dari:
1. Persiapan Diskusi Kelompok
Penulis telah mempersiapkan berbagai sarana dan prasaran diskusi diantaranya
a. Penulis membentuk kelompok diskusi yang anggotanya terdiri dari 5 orang berdasarkan nomor urut absen kelas
b. Pembuatan instrumen penelitian berupa tugas portofolio dalam bentuk rangkuman KD Prestasi Diri dan kliping mengenai tokoh-tokoh orang yang berprestasi diberbagai bidang.
c. Penulis telah mempersiapakan soal-soal pre test/post test dan daftar cek laporan diskusi (kognitif dan afektif)
2. Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Pelaksanaan diskusi dilaksanakan pada minggu ke 1, hari Senin tanggal 7 Agustus 2006 antara lain diawali dengan apersepsi penulis tentang pelaksanaan diskusi agar diskusinya bisa berjalan lancar dan efektif (2 menit). Setelah itu penulis memberikan soal-soal pretest pilihan ganda sebanyak 8 soal dengan waktu 6 menit, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal/dasar sebelum diberikan materi Prestasi Diri melalui model pembelajaran diskusi kelompok.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi yang dibagi 2 sesi, dengan alokasi waktu sebagai berikut: Pada sesi pertama ditampilkan 2 kelompok sekaligus (satu sebagai penyaji dan yang lain sebagai pembanding). dengan waktu 40 menit pertama dengan rincian waktu sebagai berikut:
a. Moderator membuka dan mengarahkan diskusi selama 2 menit
b. Moderator mempersilakan Penyaji dan pembanding untuk mempresentasikan hasil portofolionya masing masing selama 5 menit
c. Moderator memberi kesempatan kepada forum untuk tanya jawab dengan penyaji dan pembanding, yang dibagi menjadi 2 sesion , masing-masing session 3 orang penanya dari tiga kelompok, kemudian session berikutnya 3 orang penanya dari 3 kelompok yang lainnya. ( 20 menit )
d. Moderator menyimpulkan dan sekaligus menutup diskusi (2 menit)
e. Penulis mengakhiri proses pembelajaran dengan evaluasi diskusi (2 menit ) dan pemberian post test (6 menit)
Pada sesi 45 menit kedua pelaksanaannya sama dengan 45 menit sesi pertama dengan menambahkan perbaikan-perbaikan pada session kedua.
3. Evaluasi (Hasil pengamatan, penilaian portofolio dan hasil pretest/post test).
Untuk melihat keberhasilan penulisan ini, karena penulis sebagai guru maka perlu berkolaborasi dengan teman sekerja selama penelitian berlangsung.. Aspek yang diamati ada 2 yaitu aspek kognitif adalah hasil penilaian dari pre test dan post test, sedangkan aspek afektif menyangkut sikap siswa dalam diskusi
1) Aspek Kognitif
Dari hasil penlaian aspek kognitif ini, penulis pertama kali melakukan pre test kepada siswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok. Hasil penilaian dari pre test ini, nilai rata-rata siswa sudah tuntas dengan skor rata-rata 78, walaupun begitu masih ada ada tiga orang siswa yang belum tuntas. Namun untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam diskusi kelompok ini, penulis melakukan post test yang ternyata hasilnya mengalami peningkatan nilai rata-rata skor menjadi 84. (lihat: Lampiran Daftar Penilaian Kognitif)
2) Aspek Afektif diantaranya:
a) Aktifitas Oral
b) Aktifitas Mental
c) Aktifitas Emosional
1) Aktifitas Oral yang dinilai yang dinilai berkenaan dengan aktifitas bertanya, menyanggah, memotong pembicaraan, berpendapat dan memberi saran
2) Aktifitas Mental yang dinilai berkenaan dengan aktifitas berargumentasi, menanggapi, menerima saran, menjawab pertanyaan,mengingatkan, menganalisis dan mengambil keputusan
3) Aktifitas Emosional yang dinilai berkenaan dengan aktifitas kehadiran keberanian, bersemangat dan tidak gugup.
Keterangan penilaian:
1. Jika tidak dilakukan oleh siswa maka akan mendapat skor (1)
2. Jika dilakukan oleh siswa akan mendapat skor (2)
Jumlah skor siswa dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Jika memperoleh skor antara 76 – 100 mendapat nilai A
2. Jika memperoleh skor antata 51 - 75 mendapat nilai B
3. Jika memperoleh skor antara 26 – 50 mendapat nialai C
4. Jika memperoleh skor antara 10 – 25 mendapat nilai D
Berdasar hasil pengamatan yang dilakukan, menunjukkan bahwa diskusi pada siklus I ini belum dilaksanakan secara maksimal, hal itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang masih kurang aktif untuk melakukan kegiatan diskusi, disamping itu peran moderator juga belum berperan secara maksimal dalam arti belum bisa menjembatani semua permasalahan dalam diskusi sehingga sempat terjadi sedikit debat kusir.
Adapun hasil diskusi kelas dalam kegiatan pengamatan sebagai berikut (lihat: Lampiran Daftar Cek Laporan Hasil Diskusi):
1. Aktifitas Oral
Pada aktifitas ini, indikatornya bertanya skor yang diperoleh adalah 42 sehingga diinterpretasikan dengan nilai C, indicator yang kedua adalah menyanggah skor yang diperoleh adalah 47 sehingga diinterpretasikan dengan nilai C indicator yang ketiga adalah memotong pembicaraan skor yang diperoleh 48 diinterpretasikan dengan nilai C, indicator yang keempat berpendapat skor yang diperoleh 61 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B, indicator yang kelima memberi saran skor yang diperoleh 51 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B.
2. Aktifitas Mental
Pada aktifitas ini indicator pertama adalah berargumentasi / menanggapi skor yang diperoleh 56 diinterpretasikan B. Indikator kedua menerima saran skor yang diperoleh 48 diinterpretasikan nilai C. Indikator ketiga menjawab pertanyaan skor yang diperoleh 55 diinterpretasikan nilai B. Indikator keempat mengingat skor yang diproleh 58 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B. Indikator kelima menganalisis skor yang diperoleh 42 diinterpretasikan C. Indikator yang keenam mengambil keputusan skor yang diperoleh 42 diinterpretasikan dengan nilai C.
3. Aktifitas Emosi
Indikator pertama adalah kehadiran siswa skor yang diperoleh 82 sehingga diinterpretasikan dengan nilai A. Indikator kedua berani skora yang diperoleh 60 diinterpretasikan B. Indikator ketiga bersemangat skor yang diperoleh adalah 59 diinterpretasikan dengan nilai B. Indikator keempat tidak gugup skor yang diperoleh 58 diinterpretasikan B.
Dari data tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kelompok.

4. Refleksi
Berdasar dari hasil nilai rata-rata kognitif (pre test / post test) diskusi kelompok bisa dikatakan berhasil mengalami peningkatan, sedangkan dari penilaian rata-rata afektifnya masih perlu melakukan siklus II, agar aktifitas afektif yang dilakukan siswa lebih baik lagi, oleh karena itu penulis membuat perencanaan kembali untuk siklus berikutnya dengan memilih jenis contoh prestasi yang diperoleh seseorang dalam bidang : akademik, ormas, olah raga, iptek, dan Seni. (lihat : Lampiran)
B. Hasil Penelitian Siklus Ke II

Pada bagian ini akan dipaparkan data perencanaan diskusi kelompok, pelaksanaan diskusi, evaluasi, dan refleksi serta temuan penelitian yang pada prinsipnya sama dengan siklus I pertama, walaupun ada beberapa hal yang perlu mendapat penekanan dengan memperhatikan refleksi siklus pertama.
1. Tahap Persiapan Diskusi Kelompok
Seperti halnya perencanaan diskusi siklus I, perencanancanaan diskusi pada siklus II ini disusun secara kolaboratif (penulis berkerjasama dengan 1 orang teman guru SMA 1 Sumenep ). Disamping itu penulis juga memperhatikan hal-hal yang belum berhasil dan belum dilakanakan pada diskusi siklus I. Pada tahap perencanaan ini hamper sama dengan siklus I yaitu satu kelompok yang sudah penulis tunjuk mempersiapkan tugas portofolio yang berupa wacana / kliping.
Kliping yang akan dibahas pada siklus ke II, mempresentasikan tentang tokoh dibidang akademik, ormas, olah raga, iptek, dan Seni.
Ketika kelompok yang memperesentasikan
3. Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Pelaksanaan diskusi dilaksanakan pada minggu ke 2, tanggal 14 Agustus 2006, yang prosesnya sama dengan pelaksanaan diskusi pada siklus 1, antara lain diawali dengan apersepsi penulis tentang pelaksanaan diskusi agar diskusinya bisa berjalan lancar dan efektif (2 menit). Setelah itu penulis memberikan soal-soal pretest pilihan ganda sebanyak 8 soal dengan waktu 6 menit, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal/dasar sebelum diberikan materi Prestasi Diri melalui model pembelajaran diskusi kelompok.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi yang dibagi 2 sesi, dengan alokasi waktu sebagai berikut: Pada sesi pertama ditampilkan 2 kelompok sekaligus (satu sebagai penyaji dan yang lain sebagai pembanding). dengan waktu 40 menit pertama dengan rincian waktu sebagai berikut:
a. Moderator membuka dan mengarahkan diskusi selama 2 menit
b. Moderator mempersilakan Penyaji dan pembanding untuk mempresentasikan hasil portofolionya masing masing selama 5 menit
c. Moderator memberi kesempatan kepada forum untuk tanya jawab dengan penyaji dan pembanding, yang dibagi menjadi 2 sesion , masing-masing session 3 orang penanya dari tiga kelompok, kemudian session berikutnya 3 orang penanya dari 3 kelompok yang lainnya. ( 20 menit )
d. Moderator menyimpulkan dan sekaligus menutup diskusi (2 menit)
e. Penulis mengakhiri proses pembelajaran dengan evaluasi diskusi (2 menit ) dan pemberian post test (6 menit)
Pada sesi 45 menit kedua pelaksanaannya sama dengan 45 menit sesi pertama dengan menambahkan perbaikan-perbaikan pada session kedua.
3. Evaluasi (Hasil pengamatan, penilaian portofolio dan hasil pre test/post test).
Untuk melihat keberhasilan penulisan ini, karena penulis sebagai guru maka perlu berkolaborasi dengan teman sekerja selama penelitian berlangsung.., karena aspek kognitif (pre test/post test) pada pelaksanaan diskusi siklus 1 sudah dianggap signifikan, sehingga penulis pada siklus ke 2 ini hanya mengamati aspek afektif saja yaitu menyangkut sikap siswa dalam diskusi.
Berdasar hasil pengamatan yang dilakukan, menunjukkan bahwa diskusi pada siklus II ini sudah dilaksanakan secara maksimal, hal itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya keterlibatan siswa yang semakin meningkat / aktif dalam kegiatan diskusi, disamping itu peran moderator juga semakin membaik / maksimal dalam arti sudah bisa mengatur / mengarahkan jalannya lalulintas diskusi. Namun masih ada sedikit kekurangan dibidang aktifitas mental bagian menganalisis masalah dan dalam mengambil keputusan.
Adapun hasil diskusi kelas dalam kegiatan pengamatan sebagai berikut (lihat: Lampiran Daftar Cek Laporan Hasil Diskusi):


4. Aktifitas Oral
Pada aktifitas ini, indikatornya bertanya skor yang diperoleh adalah 62 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B, indicator yang kedua adalah menyanggah skor yang diperoleh adalah 52 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B indicator yang ketiga adalah memotong pembicaraan skor yang diperoleh 53 diinterpretasikan dengan nilai B, indicator yang keempat berpendapat skor yang diperoleh 66 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B, indicator yang kelima memberi saran skor yang diperoleh 52 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B.
5. Aktifitas Mental
Pada aktifitas ini indicator pertama adalah berargumentasi / menanggapi skor yang diperoleh 61 diinterpretasikan B. Indikator kedua menerima saran skor yang diperoleh 61 diinterpretasikan nilai B. Indikator ketiga menjawab pertanyaan skor yang diperoleh 51 diinterpretasikan nilai B. Indikator keempat mengingat skor yang diproleh 69 sehingga diinterpretasikan dengan nilai B. Indikator kelima menganalisis skor yang diperoleh 41 diinterpretasikan C. Indikator yang keenam mengambil keputusan skor yang diperoleh 42 diinterpretasikan dengan nilai C.
6. Aktifitas Emosi
Indikator pertama adalah kehadiran siswa skor yang diperoleh 82 sehingga diinterpretasikan dengan nilai A. Indikator kedua berani skora yang diperoleh 63 diinterpretasikan B. Indikator ketiga bersemangat skor yang diperoleh adalah 64 diinterpretasikan dengan nilai B. Indikator keempat tidak gugup skor yang diperoleh 52 diinterpretasikan B.
Dari data tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kelompok.
4. Refleksi
Berdasar hasil nilai rata-rata kognitif dan afektif diskusi kelompok yang sudah dilaksanakan melalui Siklus I dan evaluasi pada siklus II, maka penulis menyimpulkan kegiatan diskusi kelompok ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan, walaupun masih ada variable aktifitas mental (menganalisis masalah dan proses pengambilan keputusan) yang perlu ditingkatkan lagi.





ABSTRAKSI


SMA Negeri 1 Sumenep merupakan sekolah tervavorit di kabupaten Sumenep, karena pendaftar sangat banyak dan proses seleksi yang sangat ketat melalui paduan nilai hasil UNAS SMP 25 % dan nilai hasil tes sekolah 75 %, maka dari segi input sudah merupakan proses awal kualitas yang baik, namun jika proses pembelajaran masih tetap dilakukan secara konvensional dalam arti proses pembelajaran terlalu didominasi oleh guru (teacher centered) maka peningkatan prestasi belajar kurang maksimal, oleh karena itulah penulis akhirnya membuat PTK dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Diri Siswa Melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dan Portofolio Bidang Studi PKn Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Prestasi Diri di SMA Negeri 1 Sumenep”, dengan tujuan agar siswa lebih memiliki kepercayaan diri secara proporsional serta lebih dapat meningkatkan mutu belajar dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode yang penulis lakukan menggunakan metode Diskusi kelompok dan portofolio yang terbagi dalam 2 siklus. Setiap siklus dijabarkan dalam perencanaan , pelaksanaan/observasi, evaluasi dan refleksi yang memuat nilai rata-rata siswa dibidang kognitif ( pre test dan post test ) dan afektif ( aktifitas oral, mental dan emosi ).
Hasil refleksi penelitian pada siklus I dibidang kognitif menunjukkan nilai rata-rata siswa bisa dikatakan baik, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata pretest dan postest yang mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 75 menjadi 80, sedangkan dari aspek afektifnya masih ada bagian yang perlu diperbaikai dan ditiingkatan misalnya peran moderator yang belum mampu dalam menjembatani / mengarahkan jalannya lalulintas diskusi secara keseluruhan, sehingga sempat terjadi sedikit debat kusir (C), kemudian tingkat analisisnya (aspek mental) juga masih kurang ( C ), serta keterlibatan anggota dalam diskusi belum semuanya aktif ( C ). Untuk meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran diskusi kelompok tersebut, maka penulis melaksanakan penelitian lebih lanjut pada siklus II.
Pada siklus II, karena pada aspek kognitif nilai rata-rata siswa sudah signifikan, maka penulis hanya meneliti pada aspek afektif saja. Hasil refleksi pada siklus II menunjukkan peningkatan : misalnya nilai rata-rata aktifitas oral dan emosi adalah B, sedangkan pada variable aktifitas mental yaitu dibidang menganalisis dan mengambil keputusan mendapat nilai rata-rata C, oleh karena itu penulis perlu melakukan usaha untuk meningkatkan prestasi siswa secara berkesinambungan pada tahun ajaran berikutnya.



BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
SMA Negeri 1 Sumenep yang beralamat di jalan Payudan No. 1 Sumenep merupakan sekolah tervavorit di kabupaten Sumenep, karena pendaftar sangat banyak dan proses seleksi yang sangat ketat melalui paduan nilai hasil UNAS SMP 25 % dan nilai hasil tes sekolah 75 %, maka dari segi input sudah merupakan proses awal kualitas yang baik, namun jika proses pembelajaran masih tetap dilakukan secara konvensional dalam arti proses pembelajaran terlalu didominasi oleh guru (teacher centered) maka peningkatan prestasi belajar kurang maksimal, oleh karena itulah penulis akhirnya membuat PTK dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Diri Siswa Melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dan Portofolio Bidang Studi PKn Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Prestasi Diri di SMA Negeri 1 Sumenep”, dengan tujuan agar siswa lebih memiliki kepercayaan diri secara proporsional serta lebih dapat meningkatkan mutu belajar dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode yang penulis lakukan menggunakan metode Diskusi kelompok dan portofolio yang terbagi dalam 2 siklus. Setiap siklus dijabarkan dalam perencanaan , pelaksanaan/observasi, evaluasi dan refleksi yang memuat nilai rata-rata siswa dibidang kognitif ( pre test dan post test ) dan afektif ( aktifitas oral, mental dan emosi ).
Hasil refleksi penelitian pada siklus I dibidang kognitif menunjukkan nilai rata-rata siswa bisa dikatakan baik, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata pretest dan postest yang mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 75 menjadi 80, sedangkan dari aspek afektifnya masih ada bagian yang perlu diperbaikai dan ditiingkatan misalnya peran moderator yang belum mampu dalam menjembatani / mengarahkan jalannya lalulintas diskusi secara keseluruhan, sehingga sempat terjadi sedikit debat kusir (C), kemudian tingkat analisisnya (aspek mental) juga masih kurang ( C ), serta keterlibatan anggota dalam diskusi belum semuanya aktif ( C ). Untuk meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran diskusi kelompok tersebut, maka penulis melaksanakan penelitian lebih lanjut pada siklus II.
Pada siklus II, karena pada aspek kognitif nilai rata-rata siswa sudah signifikan, maka penulis hanya meneliti pada aspek afektif saja. Hasil refleksi pada siklus II menunjukkan peningkatan : misalnya nilai rata-rata aktifitas oral dan emosi adalah B, sedangkan pada variable aktifitas mental yaitu dibidang menganalisis dan mengambil keputusan mendapat nilai rata-rata C, oleh karena itu penulis perlu melakukan usaha untuk meningkatkan prestasi siswa secara berkesinambungan pada tahun ajaran berikutnya.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam rangka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang studi PKn, maka penulis perlu memberikan saran sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok perlu persiapan-persiapan sarana-sarana pelaksanaan diskusi yang diperlukan misalnya: rangkuman materi dan tugas portofolio
2. Dalam proses pelaksanaan diskusi, sangat dibutuhkan seorang moderator yang mampu mengarahkan jalannya diskusi, sehingga segala keinginan dari penyaji, pembanding dan anggota dapat terakomodasi secara proporsional, tertib dan disiplin.
3. Dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi dan kompetensi siswa, baik secara kelompok dan individual maka perlu melakukan model diskusi dari yang bersifat konvensional kearah diskusi model jigsaw yang diinprofisasi, dan ini merupakan tugas seorang guru dalam peneltian berikutnya secara berkesinambungan.











DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.. 2003. Pelayanan Profesional Kurikulum 2004. Penilaian Kelas. Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Depdiknas.------ Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: ------------------

Depdiknas. -----.Pedoman Khusus Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Jakarta: ----------------------

Depdiknas. ----- Pedoman Khusus. Penelusuran Potensi Siswa. Jakarta: ---------

Depdiknas. ----- Pedoman Khusus Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian. Jakarta: ---------------------

FIP. IKIP Malang. 1998. Strategi Pembelajaran. Malang: IKIP Press

-----------------. 2004. Work Shop. MGMP SMA JATIM ---------------------

Jutmini, Sri. 2004. PKn. Kelas XI. Jakarta: Tiga Serangkai.





















Soal –soal Pre Test / Post Test
PKn KD Prestasi Diri
Jawablah soal-soal berikut dengan cara memberikan tanda silang pada option yang paling benar dilembar jawaban yang telah tersedia..

1. orang sukses dan berhasil adalah orang yang ….
a. memilki mimpi dan tujuan dalam kehidupan
b. mengetahui dan mengenal potensi diri yang dimilki
c. mengandalkan kekayaan dan kekuasaan orang tua
d. berjuang untuk mencapai kekuatan maksimal yang dimilki
e. tidak membutuhkan orang lain untuk berhasil

2. contoh sikap yang sangat diperhatikan untuk memilki semangat berprestasi adalah…
a. ucapan dan tindakan selalu sesuai d. melakukan apa yang benar
b. berkeras hati untuk selalu mewujudkan tujua e. dapat memilih kesuksesan
c. bersandar pada motivasi dari dalam

3. bersaing untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi berarti …
a. tidak perlu belajar dengan teman d. perlu pandai-pandai mendekati guru
b. tidak perlu membantu teman yang kesulitan belajar e. belajar secara efektif dan mengatur waktu
c. belajar bersama dengan teman yang pandqi

4 saya pernah memperoleh hasil yang jelek karena catatan saya tidak lengkap. oleh karena itu, lebih baik…
a. saya mencatat saja d. saya belajar dari bukunya teman
b. saya memfotocopy buku saja e. belajar bersama dengan teman-teman
c. saya membeli bukunya saja

5 salah satu ciri yang menonjol dari seseorang yang sukses atau berprestasi adalah…
a .tidak putus asa dan akan membiarkan jiwanya selalu betualang
b. selalu optimis dan memimpikan hal-hal yang kadang-kadang tidak rasional
c. menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak ypenting mengutungkan
d. membiasakan diri selalu berdiskusi untuk kepentingan dirinya
e. berani mengambil resiko dan tidak akan membiarkan perasaan putus asa
.
6 . agar hidup kita kelak dapat berprestasi dengan baik, maka sejak dini harus. .….
a. dibiaskan belajar sesuai dengan anjuran guru
a. direncanakan dengan sistematis dan professional
b. selalu diikutsertakan dalam berbagai kompetisi yang ada
c. dilatih dalam berbagai keterampilan yang disukainya
d. dimasukkan dalam berbagai klub sesuai keinginan anak

7. berikut contoh peluang untuk mewujudkan prestasi dalam bidang sosial budaya…
a. menjadi anggota organisasi social politik
b. menjadi polisi
c. menjadi pengusaha sukses
d. belajar sungguh-sungguh agar mendapat penghargaan akademis
e. memperjuangkan hak dan rasa keadilan

8. berikut merupakan salah satu contoh siswa yang berprestasi dalam olimpiade fisika tingkat internasional tahun 2006 di singapura adalah…
a. andi kurniawan d. rusli karim
b. agus firmansyah e. andi oktavian latief
c. moh. latif
soal-soal pre test dan post test B
PKn KD Prestasi Diri
Jawablah soal-soal berikut dengan cara memberikan tanda silang pada option yang paling benar dilembar jawaban yang telah tersedia.

1. Contoh sikap yang sangat diperhatikan untuk memilki semangat berprestasi adalah…
a. ucapan dan tindakan selalu sesuai d. melakukan apa yang benar
b. berkeras hati untuk selalu mewujudkan tujuan e. dapat memilih kesuksesan
c. bersandar pada motivasi dari dalam

2. Orang sukses dan berhasil adalah orang yang ….
a. memilki mimpi dan tujuan dalam kehidupan
b. mengetahui dan mengenal potensi diri yang dimilki
c. mengandalkan kekayaan dan kekuasaan orang tua
d. berjuang untuk mencapai kekuatan maksimal yang dimilki
e. tidak membutuhkan orang lain untuk berhasil

3. Bersaing untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi berarti …
a. tidak perlu belajar dengan teman d. perlu pandai-pandai mendekati guru
b. tidak perlu membantu teman yang kesulitan belajar e. belajar secara efektif dan mengatur waktu
c. belajar bersama dengan teman yang pandqi

4. Saya pernah memperoleh hasil yang jelek karena catatan saya tidak lengkap. oleh karena itu, lebih baik…
a. saya mencatat saja d. saya belajar dari bukunya teman
b. saya memfotocopy buku saja e. belajar bersama dengan teman-teman
c. saya membeli bukunya saja

5. Salah satu ciri yang menonjol dari seseorang yang sukses atau berprestasi adalah…
a. .tidak putus asa dan akan membiarkan jiwanya selalu betualang
b. selalu optimis dan memimpikan hal-hal yang kadang-kadang tidak rasional
c. menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak ypenting mengutungkan
d. membiasakan diri selalu berdiskusi untuk kepentingan dirinya
e. berani mengambil resiko dan tidak akan membiarkan perasaan putus asa

6. Berikut contoh peluang untuk mewujudkan prestasi dalam bidang sosial budaya…
a. menjadi anggota organisasi social politik
b. menjadi polisi
c. menjadi pengusaha sukses
d. belajar sungguh-sungguh agar mendapat penghargaan akademis
e. memperjuangkan hak dan rasa keadilan

7 . Agar hidup kita kelak dapat berprestasi dengan baik, maka sejak dini harus. .….
a. dibiaskan belajar sesuai dengan anjuran guru
b. direncanakan dengan sistematis dan professional
c. selalu diikutsertakan dalam berbagai kompetisi yang ada
d. dilatih dalam berbagai keterampilan yang disukainya
e. dimasukkan dalam berbagai klub sesuai keinginan anak

8. Berikut merupakan salah satu contoh siswa yang berprestasi dalam olimpiade fisika tingkat internasional tahun 2006 di singapura adalah…
a. Andi Kurniawan d. Rusli Karim
b. Agus Firmansyah e. Andi Oktavian Latief
c. Moh. latif
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUS AFLACH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger