Home » » PTK IPA

PTK IPA

Written By Aflach Perdana Putra on Sabtu, 08 Mei 2010 | 21.50

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa, bahasa yang berfungsi sebagai alat komunikasi makin dirasakan dan diperlukan oleh semua orang, untuk memperlancar keberhasilan tersebut diperlukan ketrampilan berbahasa. Ketrampilan berbahasa meliputi ketrampilan menyimak, ketrampilan membaca, ketrampilan menulis dan ketrampilan berbicara.
Kualitas ketrampilan berbahasa seseorang bergantung pada kuantitas dan kualitas membaca pemahaman yang dimilikinya. Dalam dunia pendidikan rapor merupakan cermin kualitas dan kuantitas siswa selama belajar, sebab bidang studi yang mereka peroleh di sekolah sesuai dengan kurikulum selalu berhubungan dengan membaca untuk memahami bidang studinya. Hal ini kurang disadari oleh banyak orang, kalau hal ini disadari benar-benar maka dapatlah kita mengerti betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tulisan.
Dengan membaca akan diperoleh sejumlah informasi mengenai moral, peradaban, ilmu, dan teknologi. Banyak membaca akan meluaskan cakrawala seseorang sehingga dapat membuka dunia baru bagi si pembaca.
Surat Al-Alaq adalah ayat yang pertama diwahyukan Allah kepada Rosul Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril adalah perintah membaca. Allah menciptakan manusia dari benda yang mulia kemudian memuliakan manusia dengan mengajar membaca, menulis, dan memberi manusia dengan berbagai pengetahuan. Adapun terjemahan surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut :
1. Bacalah
2. Dengan nama Tuhanmu Yang Maha Pencipta
3. Menciptakan manusia dari segumpal darah
4. Bacalah dengan nama TuhanmuYang Maha Mulia
5. Yang memberi pelajaran dengan pena. )

Mengingat pentingnya fungsi membaca perlu pembinaan dan peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia baik tingkat dasar maupun tingkat lanjutan atas.
Maka sudah seharusnya siswa MAN diberi materi pelajaran Bahasa Indonesia, pemberian materi ini diantaranya bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan yang terandalkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih atas lagi.
Dengan demikian bagi siswa MAN keterampilan berbahasa khususnya materi membaca berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan keberhasilan studinya dan sebagai bekal untuk terjun di masyarakat.

B. Identifikasi Masalah
Berbagai faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman antara lain : Apakah kemampuan penguasaan kosakata dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, apakah kemampuan IQ dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, apakah teknik membaca dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, apakah kebiasaan membaca dapat mempengaruhi siswa dalam membaca pemahaman, apakah penentuan informasi fokus dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, dan masih banyak lagi faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah tersebut, belum seluruhnya dapat diteliti dalam waktu yang sangat terbatas, apalagi jika dihubungkan dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Karena itulah penelitian ini dibatasi dengan kemampuan membaca pemahaman melalui metode kontekstual.

D. Rumusan Masalah
Setelah masalah tersebut dibatasi, selanjutnya masalah diatas dirumuskan dalam bentuk pertanyaan seperti dibawah ini :
Apakah metode kontekstual dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh diskripsi kemampuan membaca pemahaman melalui metode kontekstual.

F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk dasar pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengajaran-pengajaran bahasa Indonesia, khususnya pengajaran membaca pemahaman. Dengan demikian dapat digunakan untuk mengetahui faktor apa yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Selain tersebut diatas hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar membaca pemahaman, sehingga kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar dapat diperbaiki dengan cara meningkatkan faktor-faktor yang mendukung.

BAB II
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pengkajian Teori yang Digunakan
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas sumber-sumber yang berupa situasi lapangan (sikon dan siswa), dan buku-buku yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, sumber yang dicantumkan harus memiliki relevansi yang cukup besar.
Kerangka teori ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Membaca pemahaman.
2. Metode kontekstual
Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dibawah ini :
1. Membaca
a. Hakikat Membaca
Dilihat dari segi proses membaca merupakan kegiatan yang sangat rumit, oleh karena itu timbul bermacam-macam rumusan membaca. Dalam hal tersebut Tarigan berpendapat, bahwa membaca adalah :
“Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”. )
b. Ragam Membaca
Membaca disini merupakan membaca yang masih umum sifatnya, sebab didalam membaca terdapat bermacam-macam ragam membaca. Ragam membaca tersebut diorientasikan pada tujuan yang ingin dicapai pembaca berbeda.
Menurut ahli bahasa, secara keseluruhan ragam membaca meliputi :
“Membaca dalam hati, membaca cepat, membaca teknik, membaca bahasa, membaca estetis, membaca kritis, dan membaca kreatif”. )
c. Hakikat Membaca Pemahaman
Hakekat membaca pemahaman adalah suatu kegiatan dimana pembaca berusaha memahami bacaan secara keseluruhan dengan mendalam sambil menghubungkan isi bacaan dengan pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun suara.
Uraian tersebut sesuai dengan tujuan membaca pemahaman itu sendiri. Adapun tujuan membaca pemahaman adalah untuk memahami isi bacaan secara keseluruhan dan mendalam dalam memahami norma-norma kesastraan resensi kritis, drama tulis, dan pola fiksi baik yang tersirat maupun yang tersurat.
d. Teknik Membaca Pemahaman
Didalam membaca pemahaman diperlukan teknik-teknik membaca pemahaman diantaranya :
1. Mengetahui jenis buku yang akan dibacanya, hal tersebut untuk membantu pembaca dalam membuat dugaan tentang isi buku dan dalam menentukan sikap serta cara membacanya.
2. Mengetahui struktur buku yang akan dibacanya, hal ini untuk membantu pembaca dalam pemahaman pemikiran yang dikemukakan oleh pengarang dan bermanfaat dalam menemukan informasi-informasi tertentu dalam buku.
e. Metode Membaca Pemahaman
Metode yang digunakan dalam membaca pemahaman diantaranya :
1. Menentukan informasi fokus yang berupa pikiran pokok.
2. Mencari butir-butir penting dari informasi fokus dalam bacaan.
3. Membuat rangkuman sendiri dengan kata-kata secara tegas.
4. Mengevaluasi benar atau tidaknya sehingga dapat dilihat kelemahan, kekuatan, dan pengertian yang dimaksud.
Hal tersebut diatas didukung oleh pendapat ahli bahasa Tampubolon yang berbunyi :
“ …. untuk tujuan membaca, pembaca efisien dan efektif perlu mengadakan persiapan tertentu dan mengetahui metode-metode membaca disamping teknik-teknik membaca ”.
f. Pengukuran Membaca Pemahaman
Pengukuran membaca pemahaman merupakan kegiatan yang bertujuan dan dilakukan melalui proses dan prosedur tertentu. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran ini. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa perbedaan tujuan akan diikuti oleh hasil yang dicapainya.
Pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan alat berupa tes obyektif dengan pertimbangan : hasilnya dapat dinilai secara obyektif, mudah mengoreksinya, dapat dinilai secara statistik, dan sampel bahan ujian memadai.
Agar informasi yang terjaring sesuai dengan harapan, tes yang dipergunakan dituntut memiliki tingkat fasilitas yang memadai.
2. Metode
a. Hakikat Metode
Penulis mencoba berpendapat metode adalah cara atau upaya bagaimana guru dapat menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya dengan memperhatikan aspek-aspek proses pembelajaran.
b. Ragam Metode Membaca
Metode mempunyai banyak ragam, metode membaca diantaranya :
b.1. Metode Audiolingual
b.2. Metode Reseptif dan Produktif
b.3. Metode Langsung
b.4. Metode Komunikatif
b.5. Metode Integratif
b.6. Metode Tematik
b.7. Metode Kuantum
b.8. Metode Konstruktivistik
b.9. Metode Partisipatori
b.10. Metode Kontekstual
c. Metode Kontekstual
Pada hakekatnya metode kontekstual memungkinkan siswa menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan di luar sekolah agar siswa dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan. )

B. Hipotesis
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut :
“Ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan metode kontekstual”.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi mengenai kemampuan membaca pemahaman melalui metode kontekstual.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini tempat pengambilan datanya di MAN Denanyar Jombang, dan dimulai pada tanggal 13 Oktober s.d 12 November 2007.

C. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis dapat menggunakan berbagai macam metode. Pemilihan metode didasarkan kepada rancangan penelitian, sedang keputusan rancangan yang akan dipakai tergantung dalam tujuan penelitian, maka metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah Metode Deskripsi Korelasional.
Tujuan Metode Deskripsi Korelasional adalah : untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian yang menjadi sampel adalah siswa MAN Denanyar Jombang kelas XI IPA tahun pelajaran 2006-2007. Pengambilan sampel tersebut didasarkan sifat populasi homogin yaitu, diasuh oleh guru yang sama, dan tempat belajar yang sama pula.


E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berupa skor masing-masing siswa yang dikumpulkan melalui alat pengumpul data. Data diperoleh dengan menjawab pertanyaan secara tertulis dalam tes ragam bentuk objektif tipe multiple choice sebanyak 20 soal masing-masing dengan bobot 5, hal tersebut dilakukan setelah siswa melakukan membaca wacana dalam hati. Dengan demikian skor yang diharapkan adalah maksimal 100.

F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik. Teknik statistik digunakan sesuai dengan data kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan
Membaca Pemahaman SKBM 70
No Perolehan Skor Banyak Siswa Keterangan
1 85 1 Tuntas
2 80 10 Tuntas
3 75 9 Tuntas
4 70 4 Tuntas
5 65 4 Belum Tuntas
6 60 2 Belum Tuntas
Jumlah 30

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Skor Siswa yang Remidi
No Perolehan Skor Banyak Siswa Keterangan
1 85 5 Tuntas dengan remidi
2 80 1 Tuntas dengan remidi
Jumlah 6


Tabel 3
Distribusi Frekuensi Skor Siswa yang Pengayaan
No Perolehan Skor Banyak Siswa Keterangan
1 100 5 Sangat baik
2 95 6 Sangat baik
3 90 5 Sangat baik
4 85 4 Baik
Jumlah 20

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan
Membaca Pemahaman dengan SKBM 70
No Perolehan Skor Banyak Siswa Keterangan
1 100 9 Tuntas
2 95 7 Tuntas
3 90 1 Tuntas
4 75 3 Tuntas
Jumlah 20

B. Pembahasan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa MAN Denanyar Jombang kelas XI IPA khususnya, dan semua siswa MAN Denanyar Jombang melalui metode kontekstual.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini masalah yang dibahas adalah optimalisasi kemampuan membaca pemahaman melalui metode kontekstual. Hal tersebut diteliti karena untuk mendapatkan metode yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
Adapun hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif metode kontekstual sangat sesuai digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa MAN Denanyar Jombang khususnya siswa kelas XI IPA.
Dengan demikian dapat dinyatakan semakin baik kemampuan penguasaan kosakatanya akan semakin baik pula kemampuan membacanya, tetapi sebaliknya jika kurang menguasai kosakata akan semakin kurang pula kemampuan membacanya.

B. Pengajuan Saran
Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, bahwa ada hubungan positif yang signifikan metode kontekstual dengan mengoptimalkan kemampuan membaca pemahaman, adapun pengajuan saran tersebut ditujukan kepada :
Pertama, kepada guru khususnya guru Bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan latihan-latihan kepada siswanya untuk menulis kata-kata sulit atau kata-kata yang dianggap sulit sebanyak mungkin sekaligus dibuat dalam kalimat.
Kedua, kepada siswa agar lebih meningkatkan minat baca sehingga akan memperoleh kosakata yang lebih banyak karena kosakata akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia.
Ketiga, kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan perpustakaan sekolah beserta fasilitasnya, karena perpustakaan sekolah merupakan salah satu tempat menggali kosakata bagi siswa sekaligus merupakan jantung sekolah.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUS AFLACH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger