Home » » KTI Pendidikan 1

KTI Pendidikan 1

Written By Aflach Perdana Putra on Minggu, 09 Mei 2010 | 05.43

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, kemampuan siswa dalam memahami materi suatu pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab itu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan mencapai tingkat kelulusan , harus ditunjang dengan model pembelajaran yang memadai, atau metode pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan. Dalam konteks itulah proses pembelajaran dalam pendidikan merupakan hal yang harus mendapat perhatian bagi semua pelaku pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena kita yakin tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
J. R. Davis (dalam Sanjaya, 2006:124) mengartikan strategi sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ,secara umum tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah membentuk siswa mempunyai aqidah sebagai pegangan hidup dan berkepribadian muslim. Oleh sebab itu pendidikan Aqidah Akhlak ini sangat penting ditanamkan sejak siswa usia dini. Pada usia dasar ini siswa memerlukan pondasi keagamaan yang kuat yang dapat menanamkan aqidah islamiyah dalam hatinya dan berakhlak mulia untuk mencerminkan sikap dan prilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dan tidak menyimpang dari syariat agama baik untuk kehidupan sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Dengan demikian, dalam upaya mencapai keberhasilan dalam pembelajaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru perlu menetapkan strategi pembelajaran yang optimal, agar peserta didik dapat belajar lebih mudah. Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang banyak digunakan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “Penerapan Model Pembelajaran Group Infestigation untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memahami Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas III MISS Seblak Jombang.

B. Identifikasi Masalah
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat teridentifikasi beberapa masalah yang melatar belakangi dilakukannya penelitian tindakan ini, meliputi:
1. Rendahnya pemahaman siswa terhadap penguasaan materi pelajaran Aqidah Akhlak khususnya pokok bahasan membiasakan berakhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menunjukkan perilaku berakhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari ( kreatif, rendah hati, santun, ikhlas dan dermawan).

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Penelitian tindakan kelas ini hanya dibatasi pada penerapan model pembelajaran Group Investigation dalam pelajaran Aqidah Akhlak Kelas III MISS Seblak Jombang pada semester 1 tahun pelajaran 2007/2008. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah langkah pembelajaran Group Investigation pada pelajaran Aqidah Akhlak agar diperoleh hasil belajar yang sesuai tujuan?
2. Bagaimanakah motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan metode Group Investigation?

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan langkah model pembelajaran Group Investigation pada pelajaran aqidah Akhlak untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai tujuan.
2. Mendiskripsikan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan model Group Investigation.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan guna peningkatan mutu pendidikan.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan peningkatan profesionalisme guru.
3. Dalam bidang ilmu, hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan yang berkaitan dengan kajian pembelajaran Aqidah Akhlak, dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk bahan perbandingan dalam penelitian sejenis.





BAB II
LANDASAN TEORI


A. METODE GROUP INVESTIGATION
Metode Group Investigation adalah suatu model pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari atau menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dengan demikian apabila metode ini digunakan dalam pembelajaran Aqidah Ahklak sangat cocok sekali apalagi pada hakikatnya pembelajaran Aqidah Akhlak dapat mencapai hasil yang optimal bila siswa mampu menerapkan dan membiasakan materi Aqidah Akhlak dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini siswa mampu membiasakan bersikap kreatif, selalu rendah hati, berperilaku santun pada siapapun dan dimanapun, ikhlas dan gemar berderma.
Oleh karena model pembelajaran Group Investigation ini merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh didalam proses pembelajaran, maka siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi pelajaran yang sesuai dengan topik, yaitu materi membiasakan berakhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari khususnya bersikap rendah hati, kreatif, santun, ikhlas dan dermawan.
Belajar dengan metode Group Investigaton ini siswa tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat, tetapi belajar proses berpengalaman secara langsung, dengan berkelompok siswa berusaha menemukan jawaban sendiri tentang materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain. Melalui proses berpengalaman seperti ini, diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh.
Melihat masing-masing siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam belajar, maka didalam model pembelajaran Group Investigation ini guru membentuk beberapa kelompok yang heterogen, sehingga dalam proses pembelajaran ada keseimbangan dan pemerataan kemampuan pada masing-masing kelompok, sehingga dalam menemukan sebuah ide pokok dalam materi dapat didapatkan siswa secara penuh dan tidak ada kesenjangan antar kelompok belajar .

B. Pendidikan Aqidah Akhlak
Dalam pengertian Pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar yang merupakan kegiatan fundamental. Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa akan mengalami perubahan tingkah laku. Menurut Moh, Ali (2002,14)” Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu tahap perubahan tingkah laku seseorang yang diperoleh dari hasil pengalaman dan latihan. Khususnya dalam pendidikan aqidah akhlak, siswa diharapkan dapat memahami dan terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya di dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan ajaran agama Islam, sehingga pendidikan Aqidah Akhlak ini sebagai kebutuhan yang mendasar dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, disertai dengan menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari, seperti selalu bersikap rendah hati, kreatif, berprilaku santun, selalu ikhlas dalam pekerjaannya dan menjadi orang dermawan.
Dalam konteks di lapangan pendidikan agama bukanlah sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih keterampilan anak dalam malaksanakan ibadah. Lebih dari itu pendidikan agama islam diberikan kepada siswa karena menyangkut keseluruhan diri pribadi anak, mulai dari latihan-latihan amaliah sehari-hari yang sesuai dengan ajaran agama, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, maupun manusia dengan dirinya sendiri (Zakiah Daradjat, 2003:124).
Oleh karena itu berbicara mengenai Pendidikan Agama Islam khususnya Aqidah Akhlak, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat.
Di dalam kegiatan pembelajaran, Pendidikan Aqidah Akhlak di sekolah berfungsi sebagai :
1). Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2). Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3). Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
4). Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5). Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
6). Pengajaran, yakni pengajaran tentang pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya.
7). Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. (Abdul Madjid & Dian Andayani, 2005 : 134).

C. Motivasi Berprestasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang penting dan menentukan dalam proses belajar. keberhasilan organisasi pendidikan dalam pencapaian tujuan sebagian besar bergantung pada kemauan siswa untuk belajar dan berprestasi. Oleh karena itu, penyelenggara pendidikan termasuk guru dan orang tua harus berusaha agar murid yang didiknya mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar dan berprestasi.
Menurut Prench (dalam Suparmin, 2004:11) mendefinisikan motivasi adalah keinginan dan kemauan seseorang untuk mencurahkan segala upayanya dalam mencapai tujuan atau hasil tertentu. Pengertian lain (Steers, 1991) menyebutkan motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi berhubungan dengan faktor psikologis seseorang yang mencerminkan hubungan atau interaksi antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia.
Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa motivasi adalah faktor penggerak yang melatar belakangi perilaku. Orang yang mempunyai motivasi yang kuat cenderung akan melipat gandakan usahanya. sementara orang yang memiliki motivasi yang lemah akan mengurangi atau kurang semangat menjalankan usahanya. Jadi motivasi adalah keinginan dan kemauan seseorang untuk mencurahkan segala upayanya dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu tidak ada motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu keinginan atau kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan rangsangan atau dorongan timbulnya motivasi untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu.





BAB III
METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas atau disingkat dengan PTK. Dalam penelitian ini, Rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di sini bertujuan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas dan memandang penelitian tindakan kelas sebagai bentuk refleksi yang dilakukan oleh guru pada situasi alami dan ditunjukkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis.
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan sebagai tahap orientasi. Temuan dari hasil studi pendahuluan ini kemudian digunakan untuk melakukan refleksi bersama teman sejawat untuk merancang langkah-langkah kegiatan selanjutnya sehingga tujuan penelitian tercapai.
Prosedur penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Pada tiap siklus dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan untuk tiap siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.
1. Membuat skenario pembelajaran dengan metode group investigation untuk memudahkan pemahaman siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak di MISS Seblak.
2. Membuat lembar pengamatan untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran tersebut ketika diterapkan;
3. Mendesain penilaian untuk melihat sejauh mana kemajuan yang telah dicapai.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Hasil yang dicapai dalam tahap pengamatan dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Refleksi dilakukan dengan melihat data pengamatan apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
2. Siklus Kedua
Dilakukan seperti siklus 1 dengan berbagai penyempurnaan.
3. Siklus Ketiga
Dilakukan seperti siklus 2 dengan berbagai penyempurnaan.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya juga berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Suharsimi, 2002:122).
Sebagai sumber data, subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas III MISS Seblak Jombang pada semester 1 tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 42 siswa.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah yang sesuai dan mendukung tercapainya data yang diinginkan. Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang digunakan adalah:
1. Observasi
Metode observasi digunakan dalam melakukan penelitian pendahuluan sebagai tahap orientasi. Temuan dari hasil studi pendahuluan ini kemudian digunakan untuk melakukan refleksi bersama guru dan peneliti untuk merancang langkah-langkah kegiatan selanjutnya sehingga tujuan penelitian tercapai.
2. Dokumen
Menggunakan dokumen yang dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitanya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, misalnya: rencana pembelajaran dan laporan hasil kerja siswa terhadap topik yang dibahas.
3. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2002:128). Data motivasi siswa dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data berupa angket.

C. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan studi dokumen dianalisis dengan teknik analisis deskriptif (descriptive analysis). Analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap dan mendeskripsikan penggunaan strategi pembelajaran Group Investigation dalam peningkatan hasil pembelajaran.





BAB IV
HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Setting
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MI. Salafiyah Syafiiyah Seblak Jombang
Alamat : Jl. PP. Seblak Kwaron
Kecamatan : Diwek
Kabupaten : Jombang
Propinsi : Jawa Timur
Kepala Sekolah : Moh. Asrori Amar, SAg

B. Rencana Tindakan
Dalam tahap ini diuraikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Group Investigation yang dilakukan dengan menggunakan 2 siklus.
Siklus Pertama
1. Kegiatan Awal
a) Menciptakan lingkungan: salam pembuka dan berdoa.
b) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran Group Investigation:
• Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok heterogen.
• Tiap kelompok ditugaskan untuk membahas materi yang berbeda.
• Melalui diskusi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan.
2. Kegiatan Inti
a) Siswa melakukan pengamatan dan membahas terhadap materi yang ada secara kooperatif
b) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan.
c) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
d) Siswa melaporkan hasil diskusi.
3. Kegiatan Akhir
a) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil diskusi sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
b) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar mereka.
4. Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan teman sejawat mengadakan pengamatan yang hasilnya adalah sebagai berikut: (a) Sudah dilakukan pengembangan materi pelajaran dengan mengangkat hal-hal yang berada sekitar siswa yang sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas; (b) Guru belum menjelaskan kompetensi belajar siswa dan langkah-langkah pembelajaran secara detail di awal pembelajaran; dan (c) Penggunaan metode pembelajaran Group Investigation sudah mengarah kepada siswa aktif meskipun ada siswa yang belum mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dalam setiap proses pembelajaran.
5. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Guru perlu menyampiakan kompetensi belajar dan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan; dan (b) Sebagai umpan balik guru perlu memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan.

Siklus Kedua
Pada siklus kedua ini peneliti dan teman sejawat mengubah beberapa teknik pembelajaran sebagai penyempurnaan dengan langkah sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
a) Menciptakan lingkungan: salam pembuka dan berdoa.
b) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
c) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran Group Investigation:
• Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok heterogen.
• Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan diskusi.
• Melalui diskusi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan.
d) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
e) Guru memberikan sugesti yang positif tentang materi yang dipelajari ini penuh dengan tantangan dan mengasyikkan.
2. Kegiatan Inti
a) Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
b) Siswa melakukan diskusi secara kooperatif kelompok.
c) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan hasil diskusi yang mereka temukan.
d) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
e) Siswa melaporkan hasil diskusi.
f) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain.
g) Guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
h) Sebagai umpan balik guru memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan.
i) Diakhir pembelajaran guru menyimpulkan materi.
3. Kegiatan Akhir
a.Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil diskusi sesuai dengan
indikator hasil belajar yang harus dicapai.
b.Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar mereka.
4. Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung peneliti dan teman sejawat mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran, yang hasilnya adalah sebagai berikut: (a) Langkah apersepsi sudah dilakukan guru di awal pembelajaran, yaitu mengaitkan materi yang lalu dengan yang dipelajari sekarang; (b) Strategi pembelajaran sudah mengarah kepada upaya agar siswa aktif serta mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dalam setiap proses pembelajaran; dan (c) Keterampilan guru dalam mengelola kelas juga meningkat lebih baik, cara membimbing dan memberi penjelasan kepada siswa semakin baik.
5. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Strategi pengajaran yang ditampilkan meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan; (b) Selama siswa melakukan kerja kelompok, sebaiknya guru mengawasi dan tetap memperhatikan aktivitas semua siswa dalam kelompok dan siswa tidak dibiarkan bekerja sendiri tanpa kendali sehingga mereka tetap aktif dan berpartisipasi dalam kerja kelompok; dan (c) Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation umumnya bersifat teknis belaka akibat dari kurangnya guru menggunakan model ini.

C. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan data yang terkumpul dianalisis sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.
1. Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran
a) Siklus pertama
Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada siklus pertama dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran siklus pertama

No Aspek yang Diamati Penilaian
Pengamatan KBM 4 3 2 1
1 Menyampaikan pentingnya materi ini utk dipelajari √
2 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai √
3 Memotivasi siswa √
4 Membimbing siswa untuk aktif √
5 Menjelaskan prosedur pembelajaran CTL √
6 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok √
7 Membimbing observasi kelompok √
8 Menyampaikan ide atau pendapat √
9 Menjawab/menanggapi pertanyaan √
10 Memandu diskusi kelas √
11 Merumuskan kesimpulan belajar √
12 Memberikan pengakuan/penghargaan √
13 Memberikan tes berupa resitasi/umpan balik √
14 Membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas √


Suasana Kelas
1 Siswa antusias √
2 Guru antusias √
3 Waktu sesuai dengan alokasi √
4 KBM sesuai dengan skenario pembelajaran √




b) Siklus kedua
Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada siklus kedua dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran siklus kedua

No Aspek yang Diamati Penilaian
Pengamatan KBM 4 3 2 1
1 Menyampaikan pentingnya materi ini utk dipelajari √
2 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai √
3 Memotivasi siswa √
4 Membimbing siswa untuk aktif √
5 Menjelaskan prosedur pembelajaran √
6 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok √
7 Membimbing observasi kelompok √
8 Menyampaikan ide atau pendapat √
9 Menjawab/menanggapi pertanyaan √
10 Memandu diskusi kelas √
11 Merumuskan kesimpulan belajar √
12 Memberikan pengakuan/penghargaan √
13 Memberikan tes berupa resitasi/umpan balik √
14 Membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas √
Suasana Kelas
1 Siswa antusias √
2 Guru antusias √
3 Waktu sesuai dengan alokasi √
4 KBM sesuai dengan skenario pembelajaran √

Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa dalam mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Group Investigation guru sudah menguasai prosedur pembelajaran. Strategi belajar mengajar sudah mengarah kepada upaya agar siswa aktif. Guru sudah berusaha melibatkan siswa dalam setiap fase kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan.
Strategi ini dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam bertanya, bereksperimen secara mandiri dan menyampaikan pendapat serta mampu mengantarkan siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Selama siswa melakukan diskusi kelompok, guru mengawasi dan tetap memperhatikan aktivitas semua siswa dalam kelompok dan siswa tidak dibiarkan bekerja sendiri tanpa kendali sehingga mereka tetap aktif dan berpartisipasi dalam kerja kelompok


2. Data hasil motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus pertama dan kedua dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.4
Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

Indikator Siklus 1 (%) Siklus 2 (%)
Tinggi 5 43
Sedang 77 52
Rendah 18 5
Jumlah 100 100

Dari tabel di atas pada kondisi awal pembelajaran hanya terdapat 5 % siswa berada pada kategori motivasi yang tinggi, 77 % siswa berada pada kategori motivasi sedang dan 18 % siswa berada pada kategori motivasi rendah. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama terjadi perubahan tingkat motivasi siswa dimana terdapat 43 % siswa berada pada ketegori motivasi yang tinggi, 52 % siswa berada pada kategori motivasi sedang dan 5 % siswa berada pada kategori motivasi rendah.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation pada pembelajaran Aqidah Akhlak di MISS Seblak Jombang memiliki kemampuan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran Aqidah Akhlak. Perbedaan yang timbul dengan diberlakukannya teknik pembelajaran terletak pada keaktifan siswa dalam kerja kelompok dan perolehan hasil belajar siswa setelah diberlakukannya strategi pembelajaran. Hambatan-hambatan yang timbul dikarenakan belum adanya pembimbingan khusus pada arah kecenderungan minat siswa; kemampuan guru yang kurang dalam memadukan seluruh siswa belajar bersama sehingga siswa kurang antusias; dan keterbatasan media pembelajaran.
2. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik dan prosedur mengajar yang bervariasi efektif untuk memelihara minat/motivasi peserta didik..








DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama RI. (2004). Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Jakarta : Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendididkan Agama Islam pada Sekolah Umum.
Elliot, J. (1993). Action Research and Education Change. Philadhelphia: Open University Press.

Rochiati, W. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

anjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.

Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Sy. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Suparmin. (2004). Motivasi dan Etos Kerja: Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS. Jakarta: Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Agama Republik Indonesia.

Tim MGMP PAI. (2005). Perangkat Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. TIM MGMP PAI Kabupaten Pacitan.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUS AFLACH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger